Jakarta-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, lanjutkan proses hukum bagi oknum yang memanipulasi data beras yang tengah diproses hukum oleh Satgas Pangan. Manipulasi yang dilakukan oknum tersebut terkait stok hingga menyebabkan kenaikan harga beras di pasaran.
NERACA
“Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen. Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (6/6).
Meski oknum tersebut telah meminta maaf, menurut Amran, proses hukum tetap akan berlanjut. Dia juga kembali menegaskan bahwa stok beras saat ini dalam kondisi aman.
“Mereka meminta maaf ke Satgas Pangan, tapi saya katakan tidak! Pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dibiarkan. Seandainya stok kita kurang, pasti jawabannya impor. Padahal stok kita cukup, tidak kurang. Akhirnya kalau kita impor, yang terpukul adalah petani. Mereka bisa tidak semangat,” tegas Amran.
Menurut dia, dari informasi internal ditemukan dugaan oknum-oknum tertentu yang berupaya mempengaruhi opini publik dengan mencoba memanipulasi data pasokan beras minim, padahal kenyataannya sangat melimpah."Sekarang beras kita banyak, tetapi ada yang coba-coba memainkan data, sehingga kelihatan beras kurang, ternyata lebih (melimpah)," ujar Amran.
Mentan menyebut stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini dikelola oleh Perum Bulog mencapai 4 juta ton lebih, angka tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam waktu 57 tahun terakhir. Oleh karena itu, Amran yakin target swasembada beras yang semula ditargetkan terwujud pada tahun ke-4 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dapat tercapai lebih cepat yaitu pada tahun ke-3.
Menyinggung adanya isu anomali cuaca yang dihembuskan oknum tersebut menyebabkan pasokan beras berkurang, kata dia mengungkapkan bahwa informasi itu tidak benar setelah dilakukan pemeriksaan lebih jauh oleh tim Satgas Pangan.
Meski demikian, Amran belum mau menyebut siapa saja oknum-oknum mafia pangan tersebut yang ingin mengacaukan program ketahanan dan swasembada pangan yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto."Seandainya stok kita kurang, pasti jawabannya impor. Padahal bisa saja stok kita tidak kurang. Akhirnya kalau impor, petani yang terpukul dan mereka tidak berproduksi terus menerus. Jadi, jangan membuat lemah petani kita," tutur dia.
Saat ini Presiden Prabowo, lanjut Amran, telah memberikan kemudahan dengan menyalurkan bantuan pupuk bagi petani, membeli beras dan gabah dengan baik langsung ke petani. Oleh karena itu, dia kembali menegaskan, jangan menzolimi petani."Kalau negara mau kuat, ingat jumlah petani kita itu ratusan juta. Petani padi, pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan sekitar 150 juta orang. Nah, kalau ini kita perkuat, kami yakin republik ini kuat," ujarnya.
Sebelumnya, Mentan juga menyebut adanya keanehan data stok beras di gudang beras Cipinang pada bulan Mei 2025. Dimana, terdapat beras yang keluar hingga mencapai sekitar 11 ribu ton. Angka itu melonjak signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya."Data dari Cipinang kita dapatkan ada yang abnormal. Tidak normal. Yang biasanya keluar beras itu 1.000 ton sampai 3.500 ton per hari. Tetapi ada satu hari selama lima tahun, satu hari keluar 11.000 ton," ujarnya.
Investigasi Satgas
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri telah turun tangan untuk investigasi kabar kelangkaan dan naiknya harga beras. Kenaikan harga dan menurunnya stok beras dikabarkan terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Investigasi dipimpin oleh Satgas Pangan Brigjen Pol Djoko Prihadi dan Brigjen Pol Kurniawan Affandi. Hasil investigasi Satgas Pangan, ditemukan pasokan beras di PIBC dalam kondisi normal dan mencukupi serta tidak mengalami kenaikan signifikan. Terkait stok beras, Satgas Pangan menemukan anomali terhadap data yang diinput oleh PT Food Station Tjipinang Jaya.
Satgas Pangan mengungkap enam temuan terkait dengan anomali data stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Salah satunya, Satgas Pangan menyebut data pengeluaran beras pada 28 Mei 2025 sebesar 11.410 ton tidak valid.
Angka tersebut disebut bukan hasil penghitungan riil, tetapi berasal dari selisih stok akhir tanggal 27 Mei (55.853 ton) ditambah pemasukan (2.108 ton), kemudian dikurangi hasil stok opname tanggal 28 Mei (46.551 ton).
Selain temuan anomali data beras, Satgas Pangan melakukan pengecekan langsung ke tiga toko besar di PIBC, Idolaku, Sumber Raya, dan Sinar Jaya. Hal ini dilakukan untuk mengecek kebenaran terkait kenaikan harga beras.
Satgas Pangan mengatakan, ketiga toko itu mengonfirmasi bahwa tidak terjadi lonjakan pengeluaran pada 28 Mei. Rata-rata distribusi harian mereka berjalan normal, 30-400 ton tergantung skala toko dan kenaikan harga beras medium berkisar hanya Rp 100-400/kg, masih dalam batas kewajaran. “Data dimainkan. Ini bukan kelalaian teknis, ini bisa dikategorikan sebagai sabotase terhadap distribusi dan pencapaian ketahanan pangan negara,” menurut data Satgas Pangan.
Pada bagian lain, Amran mengaku telah memecat 2 oknum pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) yang terbukti melakukan pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan wewenang. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Kamis (5/6).
Menurut Amran, oknum pegawai tersebut meminta fee proyek kepada pihak luar agar proyeknya bisa tembus. “Ada dari internal yang bertindak tercela. Aku sudah pecat. Menipu, meminta uang Rp27 miliar,” ujar Amran.
Oknum tersebut menjanjikan kepada pihak luar, mereka dapat memenangkan tender atau pengadaan besar di Kementan asalkan memberikan sejumlah uang di awal. Dari permintaan awal Rp27 miliar, sekitar Rp10 miliar telah sempat dibayarkan oleh mitra.
Bahkan, menurut dia, oknum tersebut telah melakukan pemalsuan tanda tangan sebagai bagian dari modus penipuannya. Selain itu, pejabat setingkat Eselon 2 juga ada yang melakukan pelanggaran. “Kemudian ada direktur yang menyalahgunakan kewenangan, nilainya Rp2 miliar. Kami copot dan kami proses hukum,” ujarnya.
Bagaimanapun, Kementan tidak akan memberi ruang bagi praktik-praktik menyimpang, baik oleh pegawai internal maupun pihak luar yang mencoba menjadi perantara atau calo proyek. Masyarakat dapat melaporkan jika menemukan pelanggaran dan penyimpangan di Kementan.
Data Harga Beras
Berdasarkan laman Panel Harga Pangan Bapanas pada Jumat (6/6) pukul 9.36 WIB, secara nasional harga beras premium Rp 15.709 per kg atau lebih tinggi 5,43 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.900.
Kemudian beras medium Rp 13.955 per kg atau lebih tinggi 11,64 persen dari HET Rp 12.500 per kg dan beras beras bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp 12.873 per kg dari seharusnya Rp 12.500 per kg.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan berdasarkan hasil pantauan pada periode 25 Mei sampai 1 Juni 2025, rata-rata stok beras di PIBC sebesar 49.960 ton. Menurut dia angka ini mencerminkan kondisi stok beras PIBC masih memadai untuk pasar tingkat grosir dan berada di level yang cukup aman. Sebab level minimal stok di PIBC yang harus dijaga berada di angka 30 ribu ton.
“Dengan rerata stok beras pada beberapa hari terakhir, tentu kita bisa melihat bahwa stok beras di PIBC di atas 45 ribu ton. Hari ini kita masih menunggu re-stock taking yang ada di PIBC, kita mau secara real tahu persis kondisi stok beras di PIBC,” kata Arief dalam keterangannya, Jumat (6/6).
Terlebih menurut Arief, PIBC merupakan barometer pasar beras nasional memegang peran cukup penting dalam kaitannya pergerakan harga beras di tingkat konsumen. bani/ibnu/fba
NERACA Jakarta-Rencana penambangan nikel di Raja Ampat Papua menuai penolakan dari masyarakat akan dampak buruknya terhadap lingkungan dan termasuk pariwisata.…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD20,74 miliar. Nilai…
NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…
Jakarta-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, lanjutkan proses hukum bagi oknum yang memanipulasi data beras yang tengah diproses…
NERACA Jakarta-Rencana penambangan nikel di Raja Ampat Papua menuai penolakan dari masyarakat akan dampak buruknya terhadap lingkungan dan termasuk pariwisata.…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD20,74 miliar. Nilai…