Dividen Pertamina Geothermal Tumbuh 5,85%

NERACA

Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024. “Dalam RUPST ini, para pemegang saham PGEO menyetujui alokasi laba bersih perusahaan yang terdiri dari pembagian dividen sebesar US$136,4 juta dan penyisihan laba ditahan sebesar US$24 juta,”kata Direktur Keuangan Pertamina Geothermal, Yurizki Rio dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, dividen yang dibagikan setara 85,11% dari total laba bersih perseroan. Sepanjang 2024, PGEO mencatatkan laba bersih senilai US$160,49 juta, atau sekitar Rp2,67 triliun dengan asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS. Angka ini mencerminkan penurunan tipis sebesar 1,89% dibandingkan laba bersih 2023 yang mencapai US$163,59 juta atau sekitar Rp2,72 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir Desember 2024, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$407,12 juta, naik tipis 0,20% dibandingkan dengan US$406,28 juta pada 2023. Pendapatan tersebut mayoritas berasal dari penjualan uap dan listrik yang mencapai US$390,53 juta.

Dari total tersebut, transaksi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berkontribusi sebesar US$240,51 juta, sementara PT PLN Indonesia Power menyumbang US$150,01 juta. Sisanya berasal dari production allowances pihak ketiga senilai US$16,58 juta.

Jika dibandingkan dengan dividen tahun buku 2023 yang sebesar US$128,4 juta, pembagian dividen tahun ini meningkat 5,85%.“Meski demikian, perseroan tetap menjaga profitabilitas yang solid, arus kas operasional yang kuat serta efisiensi biaya secara konsisten,”ujar Yurizki.

Perseroan juga mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah sepanjang tahun 2024, termasuk Kamojang (+5,36% Year on Year/YoY), Lahendong (+0,40%), dan Lumut Balai (+2,72% YoY). Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh atau meningkat sebesar 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan kinerja operasional perseroan yang stabil dan efisien.

Saat ini, PGEO mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW (megawatt), terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGE optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada 2033.

Selain itu, PGE menargetkan proyek Lumut Balai Unit 2 untuk mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini. Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau dan menjadi sinyal optimistis PGE untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025.

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…