Faktor Penekan Kinerja Ekspor Nonmigas di April 2025

NERACA

Jakarta – Menteri Perdagangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD20,74 miliar. Nilai ini turun 10,77 persen dibandingkan Maret 2025 (MoM). Penurunan ekspor disebabkan berkurangnya nilai ekspor migas sebesar 19,52  persen dan ekspor nonmigas 10,19 persen (MoM). 

Meskipun begitu, nilai ekspor April 2025 ini justru naik 5,76 persen bila dibandingkan dengan April 2024 (YoY). “Penurunan nilai ekspor pada April 2025 bila dibandingkan dengan Maret 2025 terjadi akibat siklus tahunan libur Idul fitri  dan  penurunan harga sejumlah komoditas utama. Selain itu,  ketidakpastian ekonomi dunia akibat kondisi geopolitik ekonomi turut menyebabkan permintaan sejumlah mitra dagang utama Indonesia melemah. Ekspor nonmigas negara ASEAN lain, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina juga terpantau turun,” kata Budi, belum lama ini.

Dari segi pangsa ekspor pada April 2025, kontribusi ekspor sektor industri pengolahan Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor yang lain. Pangsa ekspor sektor industri pengolahan mencapai 81,48 persen dari nilai ekspor nonmigas Indonesia.

Meskipun begitu, nilai ini sedikit lebih rendah dibandingkan pangsa pada Maret 2025 yang  sebesar 83,29 persen. Kemudian, sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar 16,07 persen dan sektor pertanian sebesar 2,45 persen.

Pelemahan ekspor nonmigas pada April 2025 terjadi paling besar pada ekspor sektor pertanian yang turun 16,54 persen dan sektor industri pengolahan turun 12,14 persen. Di sisi lain, ekspor sektor pertambangan dan lainnya terpantau tumbuh dengan kenaikan 2,58 persen (MoM).

Beberapa produk ekspor utama nonmigas Indonesia tercatat meningkat nilainya pada April  2025, yaitu misalnyabijih logam, terak dan abu (HS 26) yang naik 37,94 persen; logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) 26,56 persen; dan mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) 0,52 persen (MoM).

Sementara itu, produk utama ekspor nonmigas Indonesia peringkat tiga teratas turun nilai ekspornya pada April 2025. Ketiganya, yaitu bahan bakar mineral (HS 27) yang turun 6,23 persen, besi dan baja (HS 72) 2,72 persen, serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) 39,23 persen bila dibanding Maret 2025.

Pada April 2025, Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia dengan total nilai ekspor ketiganya sebesar USD 8,22 miliar. Pangsa ketiga negara tersebut juga sebesar 41,97 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.Sementara  itu,  beberapa  tujuan  ekspor  nonmigas  Indonesia  dengan  pertumbuhan  tertinggi  secara bulanan  pada  April  2025,  antara  lain,  Swiss  yang  tercatat  naik  149,57  persen,  Kanada  54,09  persen, Singapura 26,78 persen, Meksiko 11,03 persen, dan Taiwan 8,99 persen (MoM).

Sedangkan, penurunan terdalam secara bulanan terjadi pada Mesir yang turun 42,70 persen, Italia 42,25 persen, Pakistan 40,91 persen, Inggris 35,62 persen, dan Hongkong 30,58 persen (MoM).Ditinjau  dari  kawasannya,  tujuan  ekspor  nonmigas  yang  meningkat  pada  April  2025  adalah  Amerika Tengah dengan kenaikan 14,71 persen, diikuti Amerika Selatan 4,41 persen, Eropa Barat 4,41 persen, dan Asia Tenggara 1,11  persen. 

Sementara  itu,  kawasan yang  mengalamipenurunan  nilai  ekspor  nonmigaspada  April  2025,  antara  lain,  Afrika  Selatan  yang  turun  49,73  persen,  Asia  Tengah  44,48  persen,  Afrika Utara 42,53 persen, dan Karibia 41,88 persen.Jika  dilihat  secara  kumulatif,  total  ekspor  Januari—April  2025  tercatat  mencapai  USD  87,36  miliar, meningkat 6,65 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (CtC). Peningkatan ekspor tersebut ditopang penguatan  ekspor  sektor nonmigas  yang  naik  7,68 persen menjadi  USD  82,56 miliar. Sementara itu, ekspor sektor migas turun 8,43 persen menjadi sebesar USD 4,81 miliar.

Namun menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, tren peningkatan kontribusi industri pengolahan nonmigas adalah sinyal positif bahwa upaya pemerintah dalam memperkuat struktur industri terus berjalan, karena untuk menciptakan industri yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dan menghasilkan nilai tambah tinggi bagi perekonomian serta penyerapan tenaga kerja. gro

 

BERITA TERKAIT

MENTAN ANDI AMRAN SULAIMAN TEGAS LANJUTKAN: - Proses Hukum Oknum Manipulasi Data Beras

  Jakarta-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, lanjutkan proses hukum bagi oknum yang memanipulasi data beras yang tengah diproses…

Wisata Raja Ampat Terganggu Bila Pertambangan Merusak

NERACA Jakarta-Rencana penambangan nikel di Raja Ampat Papua menuai penolakan dari masyarakat akan dampak buruknya terhadap lingkungan dan termasuk pariwisata.…

Ekonom : Swasta Harus Terlibat dalam Pembangunan Infrastruktur

NERACA Jakarta - Pengusaha mengaku kapok ikut menggarap proyek infrastruktur dan layanan publik pemerintah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENTAN ANDI AMRAN SULAIMAN TEGAS LANJUTKAN: - Proses Hukum Oknum Manipulasi Data Beras

  Jakarta-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, lanjutkan proses hukum bagi oknum yang memanipulasi data beras yang tengah diproses…

Wisata Raja Ampat Terganggu Bila Pertambangan Merusak

NERACA Jakarta-Rencana penambangan nikel di Raja Ampat Papua menuai penolakan dari masyarakat akan dampak buruknya terhadap lingkungan dan termasuk pariwisata.…

Faktor Penekan Kinerja Ekspor Nonmigas di April 2025

NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan, Menteri Perdagangan Budi Santoso total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD20,74 miliar. Nilai…