Disnaker Lebak Larang PMI ke Kamboja, Thailand dan Myanmar

NERACA

Lebak - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak, Banten melarang pekerja migran Indonesia (PMI) dari daerah itu untuk bekerja di Kamboja, Thailand dan Myanmar karena rawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Kita minta warga Lebak tidak bekerja di tiga negara itu, sebab tidak memiliki kerja sama penempatan pekerja migran," kata Sekretaris Disnaker Lebak Rully Charuliyanto di Lebak, Rabu (14/5).

Dia mengatakan pemerintah sudah memulangkan para PMI yang bekerja di tiga negara itu, karena dipastikan ilegal.

Ia menambahkan,  saat ini pemerintah telah memberangkatkan PMI asal Lebak sebanyak 92 orang sepanjang Januari - Maret 2025 ke 11 negara di Asia dan Eropa.

Semua PMI yang berangkat ke negara itu resmi dan terdaftar di Dinas Tenaga Kerja setempat, katanya .

Menurut dia, masyarakat sudah menyadari pentingnya bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi atau legal dan tercatat di Disnaker setempat.

Sebab, keberangkatan melalui perusahaan legal ke luar negeri dilindungi oleh pemerintah Indonesia juga oleh perusahaan bersangkutan.

"Kami mengapresiasi dengan maksimalnya sosialisasi pencegahan TPPO sehingga kini masyarakat yang bekerja ke luar negeri selalu melalui jalur resmi," katanya.

Para tenaga kerja migran itu bekerja  ke 11 negara tujuan antara lain Arab Saudi, Brunei Darussalam, Qatar, Kuwait, Jepang, Malaysia, Singapore, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan dan Bulgaria.

Kebanyakan mereka bekerja pada sektor formal dan non formal , seperti perawat bayi, lansia, salon aksesoris kendaraan, penjaga toko, pabrik, perbengkelan asisten rumah tangga, sopir, pertanian dan lainnya.

Keberangkatan mereka bekerja di luar negeri itu melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang mengantongi izin dari Kementerian Tenaga Kerja.

"Kami berharap tenaga kerja migran dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya," katanya menjelaskan.

Muhammad Maulana, seorang PMI warga Lebak mengaku dirinya merasa senang bisa bekerja di Negara Qatar sebagai mekanik motor sehingga bisa membantu ekonomi keluarga di kampung halaman.

"Kami bekerja ke luar negeri ini untuk membantu ekonomi orang tua dan adik- adik yang masih duduk dibangku SMA," katanya. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Wali Kota Tangerang: Pajak Kendaraan untuk Biayai Program Pro Rakyat

NERACA Tangerang - Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang…

Kolaborasi Nasional Perkuat Sukses Program Apotek Desa

NERACA  Jakarta - Dalam upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, program Apotek Desa menjadi salah satu…

SCG Kembali Buka Pendaftaran Program Beasiswa Sharing The Dream 2025 - Wujudkan Mimpi Generasi Hijau

NERACA Sukabumi - Pendidikan merupakan faktor penting bagi setiap orang. Dengan menempuh pendidikan, seseorang mampu mengasah pengetahuan serta keterampilan agar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Wali Kota Tangerang: Pajak Kendaraan untuk Biayai Program Pro Rakyat

NERACA Tangerang - Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang…

Kolaborasi Nasional Perkuat Sukses Program Apotek Desa

NERACA  Jakarta - Dalam upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, program Apotek Desa menjadi salah satu…

SCG Kembali Buka Pendaftaran Program Beasiswa Sharing The Dream 2025 - Wujudkan Mimpi Generasi Hijau

NERACA Sukabumi - Pendidikan merupakan faktor penting bagi setiap orang. Dengan menempuh pendidikan, seseorang mampu mengasah pengetahuan serta keterampilan agar…