NERACA
Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi, pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan diskon tarif tol pada Juni-Juli dengan para badan usaha jalan tol (BUJT)."Kita mulai diskusi dengan para BUJT untuk memberikan diskon tarif tol yang kemungkinan minimum sama dengan yang kita berikan pada saat lebaran," ujar Dody di Jakarta, kemarin.
Kementerian PU melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mengumpulkan semua BUJT untuk membahas masalah pemberian diskon tarif tol tersebut di beberapa ruas. Disampaikannya, keputusan pemberian diskon tarif tol memang harus dibahas dengan para BUJT dikarenakan hal tersebut dapat memengaruhi pendapatan BUJT sebagai investor sekaligus pengelola jalan tol.
Selain itu juga perlu dibahas apakah nantinya akan terdapat tambahan kompensasi dari pemerintah kepada BUJT terkait kebijakan pemberian diskon tarif tol."Pemberian diskon tarif tol memang arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian waktu rapat koordinasi untuk memberikan insentif dari semua kementerian/lembaga negara (K/L) terkait agar pertumbuhan perekonomian tetap terjaga tinggi," kata Dody.
Terkait detail diskon tarif tol pada Juni-Juli seperti berapa lama, ruasnya dimana saja, Kementerian PU akan menyampaikan hal tersebut dalam kesempatan berbeda. Sebagai informasi, pemerintah kembali meluncurkan bantuan dan diskon untuk masyarakat, dengan rencana akan dimulai pada 5 Juni 2025. Salah satunya adalah pemberian diskon atau bantuan terhadap biaya penggunaan tol bagi masyarakat.
Diskon tarif jalan tol akan diberikan kepada sekitar 110 juta pengendara. Program ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi darat dan mendukung aktivitas ekonomi di berbagai wilayah. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tujuan dari diskon dan bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Airlangga menekankan pemberian stimulus pada kuartal kedua menjadi krusial, mengingat telah lewatnya hari besar seperti Natal dan Tahun Baru yang dapat mendorong konsumsi masyarakat. Stimulus tersebut disiapkan agar pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua dapat tetap berada di kisaran 5%. Masa libur sekolah yang diikuti dengan pemberian gaji ke-13 akan menjadi momentum penting untuk mendorong daya beli masyarakat.
Sementara Direktur Utama PT CMNP, Arief Budhy Hardono mengaku belum mendapat arahan khusus mengenai rencana pemberian diskon tarif tol. Dia mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu mengkoordinasikan pemberian diskon itu dengan Asosiasi Tol Indonesia (ATI). “Sementara belum ada arahan mengenai hal tersebut, ya. Kami dari CMNP sendiri juga akan mengkoordinasikan itu ke ATI juga,” kata Arief.
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) selaku pengelola ruas Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) hingga Tol Depok – Antasari (Desari) buka suara terkait dengan rencana kebijakan tersebut. Lebih lanjut, dia juga mengaku belum dapat memproyeksi berapa besaran diskon yang bakal diberikan. Alasannya, PT CMNP selaku BUJT masih akan menunggu regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) ATI, Kris Ade Sudiyono, belum mendapat gambaran jelas mengenai urgensi pemberian diskon tarif tol pada momentum libur sekolah yang akan jatuh pada Juni hingga Juli 2025. “Itu yang harus saya tanya ke pemerintah. Makanya saya bilang, tarif itu adalah instrumen kebijakan. Tentu, instrumen itu digunakan sesuai dengan purpose-purpose, kan begitu. Nah, tujuan yang terbaru ini [diskon tarif pada Juni 2025] saya belum tahu,” tegasnya.
Kris melanjutkan, libur sekolah dinilai jauh berbeda dengan kasus libur Lebaran. Di mana, pemberian diskon tarif pada periode libur Lebaran ditujukan guna mengurai kepadatan migrasi masyarakat. Dia juga menjelaskan, berdasarkan tren yang ada ada, lonjakan kendaraan di jalan tol selama periode libur sekolah tidaklah sebesar pada momentum Lebaran. Untuk itu, Kris menyebut pihaknya belum dapat memproyeksikan berapa kiranya besaran diskon yang bakal diakomodir oleh BUJT selama periode Juni mendatang.“Jadi mohon maaf sekali lagi, saya harus klarifikasi ke pemerintah. Apakah motif dan latar belakang memunculkan suatu alternatif, inisiatif memberikan insentif diskon tarif tol selama Juni dan Juli ini,” tandasnya. bani
Jakarta-Badai pemutusan hubungan kerja ( PHK) kini mengancam industri perhotelan di Indonesia, termasuk Jakarta. Sebanyak 70 persen pelaku usaha…
Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan…
Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…
Jakarta-Badai pemutusan hubungan kerja ( PHK) kini mengancam industri perhotelan di Indonesia, termasuk Jakarta. Sebanyak 70 persen pelaku usaha…
NERACA Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi, pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan…
Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan…