EMPAT MOU KERJA SAMA CHINA-INDONESIA: - Perkuat Rantai Pasok dan Kemitraan Industri

 

Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan poin kerja sama strategis yang disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang di China, baru-baru ini. 

NERACA

Selain itu, dua MoU strategis yang disepakati berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Bidang Perekonomian). Memorandum on Strengthening Economic in Industrial and Supply Chain dan Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project ditandatangani oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan PM China Li Qiang.

“Penandatanganan kedua memorandum ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden RRT yang telah dilakukan pada pertemuan bilateral sebelumnya, serta mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Airlangga seperti dikutip Senin (26/5). 

Terkait dengan Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain, dirancang untuk memperkuat kemitraan dalam pengembangan industri dan penguatan rantai pasok bilateral, dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti manufaktur, logistik, teknologi tinggi, serta energi baru dan terbarukan. Kerja sama ini diharapkan dapat membawa potensi investasi sebesar ±Rp81,5 triliun dan diproyeksikan menciptakan sekitar 15 ribu lapangan kerja di Indonesia.

Kedua negara bersepakat untuk mendorong partisipasi berbagai jenis pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk terlibat dalam kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok.

Selain itu juga disepakati untuk memfasilitasi pengembangan proyek-proyek industri di sektor-sektor utama, baik di dalam kawasan Two Countries Twin Parks seperti Batang–Yuanhong, maupun di lokasi-lokasi lain yang disepakati bersama sebagai perluasan dari proyek percontohan awal.

“MoU ini tidak hanya menunjukkan komitmen bersama Indonesia dan Tiongkok dalam memperdalam kerja sama ekonomi, tetapi juga membuka ruang yang luas bagi masuknya investasi berkualitas tinggi, transformasi industri berbasis nilai tambah, dan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang berdaya saing global,” tutur Airlangga.

Kedua negara juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kebijakan dan fasilitasi untuk kelancaran implementasi proyek serta meningkatkan pertukaran informasi dan pemantauan pelaksanaan proyek guna mengevaluasi hasil dan dampaknya terhadap pengembangan kawasan industri dan peningkatan investasi dua arah.

"Kerja sama dalam kerangka Two Countries Twin Parks akan diimplementasikan pada beberapa kawasan industri strategis di Indonesia, antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang, dan Kawasan Industri Bintan. Inisiatif ini menargetkan potensi investasi sebesar ±Rp61,5 triliun dan diharapkan mampu menyerap sekitar 10.500 tenaga kerja di berbagai sektor industri,” kata Airlangga.

Melalui penandatanganan dua memorandum ini, diharapkan hubungan bilateral Indonesia-China  semakin kuat dan berkontribusi nyata terhadap penciptaan nilai tambah industri, peningkatan investasi, serta kesejahteraan masyarakat kedua negara.

“Kerja sama ini akan dikoordinasikan secara teknis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian dan Lembaga terkait, kemudian akan ditindaklanjuti melalui pembentukan Joint Committee, guna memastikan implementasi yang tepat sasaran dan berkelanjutan dari masing-masing kesepakatan,” ujar Menko Perekonomian. 

Peluang Konkret

Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus Staf Khusus Kementerian Investasi Bidang Hilirisasi Industri dan BKPM, Rico Rustambi, menyatakan keterlibatan investasi China merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% sebagaimana dicanangkan dalam program Asta Cita Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Peran investasi China ya di Indonesia dari sisi Kadin, tentu kita melihat ini salah satu opsi untuk mempercepat investasi di Indonesia dalam rangka mensukseskan program Asta Cita Pak Prabowo untuk menargetkan 8% pertumbuhan ekonomi,” ujar Rico kepada wartawan, usai menghadiri Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals, Minggu (25/5). 

Menurut dia, forum ini membuka berbagai peluang konkret investasi, terutama di sektor energi hijau, teknologi, kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia. Salah satu pembahasan menarik dalam forum tersebut adalah inisiatif dari sektor swasta dan pemerintah Hongkong untuk mendukung program makan bergizi gratis di Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

 “Salah satu juga yang didiskusikan adalah bagaimana private sector maupun government Tiongkok sangat berkeinginan untuk membantu program makan bergizi gratis terkait bagaimana food security atau ketahanan pangan itu bisa diciptakan di Indonesia dengan menerapkan teknologi tercanggih,” ujarnya. 

Rico juga menyebutkan beberapa produk hasil kerja sama investasi akan segera diluncurkan, termasuk yang berkaitan dengan sektor-sektor prioritas investasi dari pihak swasta Tiongkok. Inisiatif ini diharapkan dapat segera dieksekusi guna memberi dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Di sisi lain,  Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia menyatakan ada empat perusahaan asal China akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Wah banyak, tapi yang paling depan itu mungkin ada tiga atau empat, saya ga bisa sebut nama-namanya," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir dalam acara Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment seperti dikutip Antara. 

Menurut Pandu, empat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen. "Jadi nanti kita lihat satu per satu," ujarnya. 

Dia mengatakan, investasi perusahaan China di Indonesia harus tak hanya memberikan dampak ekonomi saja, melainkan turut berdampak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi. "Jadi per hari ini China yang advance, kita belajar langsung aja dari China. Tapi nantinya InsyaAllah bisa juga kita jadi salah satu leadernya," ujar Pandu. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

INDUSTRI PERHOTELAN TERANCAM: - Sekitar 70 Persen Hotel di Jakarta Lakukan PHK

  Jakarta-Badai pemutusan hubungan kerja ( PHK) kini mengancam industri perhotelan di Indonesia, termasuk Jakarta. Sebanyak 70 persen pelaku usaha…

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Diskon Tarif Tol Kembali Digulir

NERACA Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi,  pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan…

PENYEBAB BADAI PHK TAHUN INI: - Indef Ungkap 3 Faktor Pendorong PHK

  Jakarta- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperkirakan  jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai 280…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

INDUSTRI PERHOTELAN TERANCAM: - Sekitar 70 Persen Hotel di Jakarta Lakukan PHK

  Jakarta-Badai pemutusan hubungan kerja ( PHK) kini mengancam industri perhotelan di Indonesia, termasuk Jakarta. Sebanyak 70 persen pelaku usaha…

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Diskon Tarif Tol Kembali Digulir

NERACA Jakarta -Guna menjaga daya beli masyarakat dan stimulus ekonomi,  pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bakal memberikan…

EMPAT MOU KERJA SAMA CHINA-INDONESIA: - Perkuat Rantai Pasok dan Kemitraan Industri

  Jakarta-Indonesia dan China memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatangan empat nota kesepakatan (Memorandum of Understanding-MoU) dan delapan…