NERACA
Jakarta – Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 4,15 triliun pada 2025. Sedangkan laba bersih diproyeksikan sebesar RpRp82,74 miliar pada 2025, tumbuh 25,36% dibandingkan laba bersih Rp66 miliar pada tahun 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Guna mencapai target pembiayaan di atas, perseroan akan memperkuat sinergi dengan mitra strategis melalui hubungan personal yang kuat, kolaborasi pemasaran, dan skema insentif dealer. Selain itu, pengembangan Website perseroan dalam rangka meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya dealer.
Manajemen juga melakukan segmentasi untuk produk dan pelanggan demi mengoptimalkan keakuratan strategi pemasaran, serta meningkatkan efisiensi operasional dan melanjutkan proses digitalisasi untuk daya saing yang lebih kuat. BBLD membukukan pendapatan bersih sebesar Rp220,18 miliar pada kuartal pertama 2025, naik 1,62% dari Rp216,67 miliar pada periode sama 2024. Mayoritas pendapatan BBLD dari pembiayaan konsumen yakni Rp164,07 miliar atau sekitar 74,51% dari total pendapatan.
Kenaikan pendapatan disertai dengan peningkatan beban operasi yang lebih tinggi dari pendapatan yakni sebesar 11,53% menjadi Rp207,53 miliar, dari Rp186,07 miliar kuartal pertama 2024. Hal ini mengakibatkan laba sebelum pajak BBLD terpangkas 58,63% menjadi Rp12,65 miliar pada kuartal pertama 2025, dari Rp30,59 miliar pada kuartal pertama 2024. Adapun laba bersih emiten pembiayaan tersebut anjlok 60% menjadi Rp9,74 miliar pada kuartal pertama 2025, jika dibandingkan Rp24,36 miliar pada kuartal I 2024.
Total kewajiban BBLD per Maret 2025 sebesar Rp5,54 triliun, meningkat 6,39% dari Rp5,21 triliun per Desember 2024. Mayoritas kewajiban emiten pembiayaan tersebut adalah pinjaman bank dan non bank yakni Rp5,41 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas Perseroan per Maret 2025 sebesar Rp1,43 triliun. Sebelumnya, diawal tahun perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit senilai Rp250 miliar dengan Bank Victoria International Tbk (BVIC).
Ahmad Khaetami, Sekretaris Perusahaan BBLD mengatakan, fasilitas term loan BVIC yang tidak disebutkan bunga itu memiliki tenor 48 bulan. “Pinjaman ini akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, yakni pemberian kredit consumer finance,”ujarnya.
Disampaikannya, fasilitas term loan ini dijamin dengan piutang perseroan. Namun, tegasnya, transaksi ini tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
PT Arcadian Grup Indonesia Menandatangani MOA dengan Ambition (Sichuan) Oil & Gas Equipment Technology Co., Ltd. China dan CarbonSmart Engineering…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…
PT Arcadian Grup Indonesia Menandatangani MOA dengan Ambition (Sichuan) Oil & Gas Equipment Technology Co., Ltd. China dan CarbonSmart Engineering…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…
NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…