Laba Bersih Bundamedik Terkoreksi Tajam 70%

NERACA

Jakarta — Sepanjang kuartal pertama 2025, emiten rumah sakit PT Bundamedik Tbk. (BMHS) membukukan penurunan laba bersih hingga 70% menjadi Rp3,2 miliar. Dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin disebutkan, BMHS mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,2 miliar. Jumlah tersebut turun 71% year on year (yoy) dibandingkan torehan  laba bersih kuartal I/2024 sebesar Rp10,8 miliar.

Pendapatan BMHS juga tercatat sebesar Rp379 miliar hingga kuartal I/2025 mengalami penurunan 8,2% yoy dibandingkan Rp413,7 miliar pada kuartal I/2024. Secara rinci, pendapatan BMHS ditopang dari operasional rawat inap dan rawat jalan, serta fertilisasi in vitro. Pendapatan rawat inap meliputi, jasa penunjang medis dan tenaga ahli berkontribusi sebesar Rp52,9 miliar, obat dan perlengkapan medis sebesar Rp41,1 miliar, kamar rawat inap sebesar Rp21,6 miliar, fasilitas rumah sakit sebesar Rp16 miliar, pendapatan administrasi dan lainnya sebesar Rp9,3 miliar dan kamar operasi dan bersalin sebesar Rp9,1 miliar hingga kuartal I/2025.

Pendapatan rawat jalan meliputi, jasa penunjang medis dan tenaga ahli berkontribusi sebesar Rp57,7 miliar, obat dan perlengkapan medis sebesar Rp47,2 miliar, fasilitas rumah sakit Rp11 miliar, dan pendapatan administrasi dan lainnya sebesar Rp13 miliar hingga kuartal I/2025. Kemudian fertilisasi in vitro, dengan pendapatan dari fertilisasi dan klinik yang berkontribusi sebesar Rp122 miliar hingga kuartal I/2025. Lalu pendapatan dari hotel berkontribusi sebesar Rp1,1 miliar hingga kuartal I/2025.

Pendapatan dari sumber-sumber tersebut dikurangi potongan penjualan menghasilkan pendapatan bersih mencapai Rp379 miliar hingga kuartal I/2025, turun dari Rp413,7 miliar pada kuartal I/2024. Selanjutnya, BMHS juga mencatat beban pokok penjualan yang turun 4,9% yoy menjadi Rp208,3 miliar hingga kuartal I/2025 dari Rp219,1 miliar pada kuartal I/2024.

Laba kotor BMHS tercatat sebesar Rp170,6 miliar hingga kuartal I/2025 turun 12,3% yoy dari sebesar Rp194,5 miliar pada kuartal I/2024. Kemudian, untuk total aset BMHS mencapai Rp3,49 triliun hingga kuartal I/2025, dari Rp3,44 triliun pada Desember 2024.

Adapun, liabilitas BMHS mencapai Rp1,33 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp1,29 triliun. Lalu, ekuitas BMHS sebesar Rp2,15 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp2,14 triliun. “Di tengah tantangan industri yang terus berkembang, BMHS terus menjaga kinerja positif melalui langkah strategis yang tepat dan efisien. Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang, dengan terus menghadirkan layanan kesehatan unggulan yang holistik serta mengoptimalkan sumber daya demi kualitas pelayanan yang prima bagi keluarga Indonesia.”kata Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono. 

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…