NERACA
Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi baru di wilayah Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKS WK) Bentu, Riau. Manajemen Energi Mega Persada menerangkan bahwa perseroan melalui anak usahanya EMP Bentu Limited, menemukan kandungan minyak bumi di tempat dengan perkiraan awal sebesar 20 juta barel, yang berlokasi di Lapangan Central East Napuh (CEN) Deep South.
Cadangan minyak ini berada dalam dua lapisan batu pasir (reservoir) yang terdapat di Formasi Lakat, dengan total ketebalan lapisan 43 kaki. Direktur Energi Mega Persada, Tri Firmanto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, berdasarkan data geologi, geofisika, dan reservoir yang tersedia, perseroan memperkirakan bahwa temuan itu berpotensi memberikan tambahan produksi minyak sebesar 1.500—2.500 barel per hari.”Hal ini akan tercapai melalui implementasi 11 sumur pengembangan yang telah direncanakan,” kata Tri.
Adapun, penemuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan eksplorasi KKS WK Bentu, Riau, yang sebelumnya perseroan menemukan gas di tempat sekitar 126 miliar kaki kubik. Ke depannya, Direktur Utama EMP, Syailendra S. Bakrie menerangkan ENRG akan berupaya aktif untuk melanjutkan eksplorasi dan pengembangan blok KKS WK Bentu untuk meningkatkan jumlah cadangan dan produksi perseroan.”Kami yakin bahwa peningkatan produksi yang diharapkan dari penemuan ini akan mendukung inisiatif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional serta berkontribusi terhadap tujuan negara untuk mencapai kemandirian energi,” katanya.
Untuk diketahui, KKS WK Bentu terletak di Riau, Sumatra. Wilayah Kerja Bentu memiliki aset utama berupa gas, dengan cadangan dan sumber daya kontingen sebesar 375,6 miliar kaki kubik gas per 1 Januari 2025. KKS WK Bentu juga menargetkan produksi 93 juta kaki kubik gas per hari pada 2025.
Tahun ini, perseroan menargetkan peningkatan produksi minyak dan gas bumi sebesar 10%–15% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Untuk mendukung target ini, perusahaan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sekitar US$ 150 juta hingga US$ 170 juta.
Investor Relations Advisor ENRG, Herwin W. Hidayat seperti dikutip Kontan mengatakan, strategi utama perusahaan tahun ini adalah menggenjot produksi dari aset-aset yang telah dimiliki, termasuk yang baru diakuisisi pada 2024 lalu, seperti Blok Sengkang, Siak, dan Kampar.“Kami akan terus meningkatkan produksi dari aset-aset yang sudah ada, termasuk Bentu dan Malacca yang merupakan blok utama kami,"ujarnya.
Selain itu, lanjut Herwin, kegiatan eksplorasi dan pengembangan juga kami lanjutkan di Blok Gebang, dengan target mulai berproduksi pada semester kedua tahun 2026. Lebih lanjut, ENRG juga terus membuka peluang akuisisi terhadap aset migas baru yang sudah berproduksi, sebagai bagian dari strategi ekspansi anorganik perusahaan.
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta- Kejar pertumbuhan penjualan, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) resmi mengambil alih pengelolaan gerai Lawson dari PT Midi…
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…