Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya beli masyarakat.“Kami memang menargetkan 10% peningkatan pendapatan pada 2025 dan kami juga berusaha untuk tetap berkespansi karena masih ada beberapa daerah yang memang kami harus eksplorasi untuk pasar domestik. Kami juga mulai ekspansi di Sumatera, Kalimantan, dan pulau Jawa juga,”kata Komisaris Utama ITIC, Shirley Suwantinna di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, target pertumbuhan penjualan perseroan akan dicapai dengan rencana ekspansi di pasar domestik. Saat ini, perseroan memasarkan 80% produknya di dalam negeri dengan posisi yang kuat di Indonesia bagian timur. Adapun, Shirley mengakui penurunan daya beli masyarakat akan berlanjut pada tahun ini dan menjadi tantangan bagi penjualan rokok perseroan.

Selain ekspansi di dalam negeri, ITIC juga menargetkan pelebaran pasar ekspor. India menjadi salah satu negara tujuan ekspor ITIC yang masih dalam proses pengembangan pada 2025. Selain itu, Singapura, Malaysia, hingga Jepang juga menjadi target perseroan untuk dapat memenuhi pertumbuhan penjualan pada 2025.

Lebih lanjut, perseroan juga memastikan bahan baku yang cukup sepanjang 2025, sehingga target pertumbuhan pendapatan 10% dapat dicapai dengan bahan-bahan baku yang telah diperhitungkan . Adapun untuk tahun buku 2024, perseroan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Penyusutan laba bersih menjadi Rp3,12 miliar akan dialokasikan sebagai laba yang ditahan perseroan.”Menetapkan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024 dan seluruh laba bersih yang diperoleh perseroan untuk tahun buku 2024 akan dicatat sebagai laba yang ditahan perseroan,”katanya.

Berdasarkan Laporan Keuangan, ITIC membukukan penyusutan penjualan sebesar 17,65% year-on-year (YoY) menjadi Rp68,80 miliar pada kuartal I/2025. Selain itu, laba bersih perseroan juga menyusut 42,83% YoY menjadi Rp3,12 miliar pada tiga bulan pertama 2025. Capaian laba bersih ITIC pada kuartal I/2025 menunjukkan penurunan terdalam perseroan selepas pandemi Covid19.

Sementara di tahun 2024, perseroan membukukan kenaikan penjualan 6,76% year on year (yoy)  menjadi Rp 324,48 miliar, dibandingkan Rp 303,92 miliar pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didorong baik penjualan lokal dan ekspor yang sama-sama meningkat dibandingkan tahun 2023.

Dengan rincian, penjualan lokal naik 6,49% menjadi Rp 328,92 miliar dan penjualan ekspor meningkat 38,30% menjadi Rp 1,54 miliar. Namun, total penjualan tersebut dikurangi retur dan diskon Rp 5,99 miliar. Naiknya angka penjualan membuat  beban pokok penjualan ITIC naik 11,84% yoy menjadi Rp 255,17 miliar. Alhasil, laba bruto ITIC turun 8%, dari Rp 75,41 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 69,30 miliar pada 2024.

Penurunan laba bruto tersebut juga tercemin ke perolehan laba bersih ITIC.  Hingga akhir Desember 2024, laba tahun berjalan ITIC menyusut 21,22% yoy menjadi Rp 21,24 miliar. Padahal, di tahun 2023, laba bersih ITIC tercatat mencapai Rp 26,96 miliar.

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…