PTPP Sebut Progres Proyek BSI Tower 89,66%

NERACA

Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan progres konstruksi proyek pembangunan BSI Tower Jakarta mencapai 89,66% atau melampaui target rencana sebesar 85,46% dengan deviasi positif sebesar 4,19%. Proyek bernilai kontrak Rp688,8 miliar ini ditargetkan selesai pada 19 Juni 2025. “BSI Tower tidak hanya mengedepankan estetika dan nilai-nilai keislaman modern, tetapi juga dirancang secara terintegrasi untuk menciptakan konektivitas ruang yang maksimal, termasuk penggunaan skybridge antar bangunan,”kata Joko Raharjo, Corporate Secretary PTPP dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

BSI Tower Jakarta dihadirkan untuk menjadi landmark baru yang tidak hanya memperkaya skyline ibu kota, tetapi juga memperkuat identitas arsitektur Islami yang harmonis dengan lanskap Monumen Nasional. Bangunan ini memiliki 22 lantai area kantor, 1 Ballroom dengan kapasitas 1.100 orang, 1 lantai basement, dan 9 lantai Podium parkir.

Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan stasiun pengisian kendaraan listrik, lift dengan sistem kontrol destinasi, pengawasan dan control Security & CCTV 24 Jam pada area publik, serta kapasitas parkir sepeda, mobil, dan motor yang memadai demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna gedung.

Selanjutnya pada implementasi teknologi terkini dan ramah lingkungan, pembangunan BSI Tower menggunakan teknologi konstruksi seperti penggunaan sistem bored pile dengan dry boring, design yang menggunakan Building Information Modeling (BIM), serta akan dilengkapi dengan panel surya pada rooftop, penggunaan Building Automation System sebagai perangkat hemat energi, serta menggunakan desain kaca fasad DGU (Double Glass Unit) dengan rongga udara diantara kaca ganda yang mampu mereduksi panas matahari.

Demi mewujudkan Kompleks Financial Center yang terintegrasi, nantinya BSI Tower ini akan dilengkapi connecting bridge yang menghubungkan Menara Danareksa dengan BSI Tower. Lebih jauh Joko menjelaskan proyek ini mengusung konsep green building dengan sertifikasi gold serta mengedepankan berbagai inovasi teknis untuk mendukung efisiensi dan kualitas pekerjaan, antara lain penggunaan trowel otomatis untuk mempercepat proses finishing marmer. Diungkapkan Joko, BSI Tower hadir dengan konsep “Iconic, Integrated, and Islamic”, yang menjadikannya pusat bisnis strategis serta ruang publik yang nyaman dan inklusif. "Tersedianya masjid dalam kompleks ini menjadi simbol penggabungan fungsi modern dan spiritualitas. Dengan pembangunan BSI Tower Jakarta, PTPP menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan infrastruktur strategis yang berkelanjutan dan bernilai tinggi," jelas Joko

BERITA TERKAIT

Teken MoU dengan Perusahaan Asing - Arcadian Bangun Pabrik Spare Part Migas US$ 5 Juta

PT Arcadian Grup Indonesia Menandatangani MOA dengan Ambition (Sichuan) Oil & Gas Equipment Technology Co., Ltd. China dan CarbonSmart Engineering…

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Teken MoU dengan Perusahaan Asing - Arcadian Bangun Pabrik Spare Part Migas US$ 5 Juta

PT Arcadian Grup Indonesia Menandatangani MOA dengan Ambition (Sichuan) Oil & Gas Equipment Technology Co., Ltd. China dan CarbonSmart Engineering…

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…