Generasi Muda Pahami Politik dari Sejarah

NERACA

Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengajak generasi muda untuk bisa memahami politik dari sejarah bangsa karena berguna untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Menurut Nezar, kesadaran dan edukasi mengenai politik penting bagi generasi muda agar generasi penerus bangsa tidak hanya menguasai teknologi namun juga bisa memahami dinamika geopolitik dan sosial.

"Yang paling penting adalah bagaimana menangkap ide-ide dasar mengapa kita harus hidup bersama di bawah Indonesia, di bawah Merah Putih," kata Nezar dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Nezar Patria, upaya membangun kesadaran berpolitik dimulai dengan memahami sejarah terbentuknya negara, dasar pemikiran politik, serta nilai-nilai idealisme kenegaraan. 

Nezar mencontohkan salah satu yang harus didalami dari sejarah misalnya seperti pemikiran tokoh-tokoh politik seperti Thomas Hobbes, John Locke, hingga Jean-Jacques Rousseau yang juga mengilhami para pendiri bangsa dalam merumuskan Republik Indonesia. 

“Sejarah pemikiran politik itu dengan cita-cita Indonesia sebagai negara bangsa yang plural namun bersatu dalam semangat kebangsaan. Salah satunya dari teori kontrak sosial Rousseau yang menjadi fondasi pembentukan negara modern,” ungkapnya.

Nezar mengingatkan agar generasi muda tidak berhenti untuk memahami perkembangan politik dan justru bisa mendalami ilmu-ilmu tersebut untuk dapat menjaga kestabilan negara.

Keberhasilan sebuah negara menurutnya dapat dilihat dari masyarakat yang bisa mengedukasi masyarakatnya mengenai kondisi politik, ia mencontohkan seperti kondisi Denmark yang stabil dan bisa terjaga karena adanya partisipasi politik aktif dari masyarakatnya.

“Negara itu hanya mungkin timbul, hanya boleh hadir kalau ada yang namanya general will, kehendak umum," katanya.

Maka dari itu, ia mengharapkan agar generasi muda Indonesia bisa memiliki peranan aktif dalam mendalami politik lewat sejarah bangsa sehingga ke depannya dapat merawat eksistensi negara bahkan mengembangkannya menjadi lebih optimal.

Tentunya selain mendalami politik lewat sejarah bangsa, agar dapat memenuhi tantangan global tak lupa ia berpesan agar generasi muda Indonesia juga dapat mendalami penguasaan teknologi sebagai syarat untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. 

Dengan demikian generasi muda Indonesia bisa berdaya saing tinggi dan mampu berkompetisi di tingkat global menjawab tantangan yang akan hadir di masa depan. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Biodiversitas adalah Pilar Ketahanan

NERACA Jakarta - Dalam peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2025, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa keanekaragaman…

Solusi Cegah Kualitas Udara Memburuk

NERACA Jakarta - Menjelang musim kemarau, polusi udara kembali melanda Jakarta. Pada Kamis 29 Mei, polusi Jakarta kembali tercatat sebagai…

Pembangunan Desa Akar Pembangunan Bangsa

NERACA Jakarta - Pusat Kajian Daerah dan Anggaran (Puskadaran) Sekretariat Jenderal DPD RI merumuskan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat tata kelola…

BERITA LAINNYA DI

Biodiversitas adalah Pilar Ketahanan

NERACA Jakarta - Dalam peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2025, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa keanekaragaman…

Solusi Cegah Kualitas Udara Memburuk

NERACA Jakarta - Menjelang musim kemarau, polusi udara kembali melanda Jakarta. Pada Kamis 29 Mei, polusi Jakarta kembali tercatat sebagai…

Pembangunan Desa Akar Pembangunan Bangsa

NERACA Jakarta - Pusat Kajian Daerah dan Anggaran (Puskadaran) Sekretariat Jenderal DPD RI merumuskan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat tata kelola…