NERACA
Jakarta - Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kecukupan stok pangan pokok strategis, khususnya beras, dalam kondisi aman dan stabil.
Berdasarkan data Cadangan Beras Pemerintah (CBP), stok beras Bulog saat ini mencapai 2 juta ton. Selain itu, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto penyaluran beras untuk program bantuan pangan juga terus dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ketersediaan pangan aman dan cukup menghadapi Natal dan Tahun Baru 2025. "Kami katakan aman dari sisi stok, ada yang namanya proyeksi neraca pangan. Kalau kita melihat carry over stok yang kita capai nanti di tahun 2025 beras saja sudah 8,3 juta ton, ini sangat cukup untuk hampir 3 bulan," ujar Ketut seperti pada keterangannya, Rabu (18/12).
Ketut menambahkan, stok jagung 3,6 juta ton, kedelai juga bagus carry over stoknya, bawang merah juga bagus, bawang putih, dan cabe juga bagus. "Hampir semua dan semua pangan yang kita kendalikan carry over stoknya bagus dan tidak ada yang defisit. Artinya ketersediaan pangan kita dalam rangka menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sangat cukup," terang dia.
Secara rinci, berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, stok beras secara nasional di akhir tahun diestimasikan masih berada di angka 8,3 juta ton.
Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton. Untuk stok jagung akhir tahun 2024 juga diproyeksikan masih cukup besar di 3,6 juta ton.
Sementara stok gula konsumsi di akhir 2024 dihitung masih ada di angka 1,4 juta ton. Untuk daging ayam ras sampai akhir 2024 diestimasikan 283 ribu ton. Lalu telur ayam ras stok akhir 2024 sebanyak 177.000 ton. Daging sapi dan kerbau hingga akhir tahun ini diperkirakan masih terdapat total 68.000 ton.
Adapun estimasi stok hingga akhir 2024 untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing 53.000 ton dan 26.000 ton. Untuk bawang merah 22.900 ton dan bawang putih 22.400 ton. Sementara minyak goreng di 336.000 liter dan kedelai 372.000 ton.
Ketut juga memaparkan bahwa secara umum harga pangan masih terkendali. Hal ini berkat upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan bersama stakeholder.
Sebagian besar harga pangan terpantau stabil. Komoditas yang berpotensi mengalaminya kenaikan harga ialah cabai, dikarenakan panennya bisa terganggu akibat musim hujan. "Saya baru dapat kabar dari petani cabe rawit merah ini lagi turun, nah ini kami akan upayakan bagaimana agak mendongkrak sedikit naik, sehingga petani kita tidak merugi. Karena kita harus menjaga dua sisi antara produsen dan konsumen," jelas Ketut.
Meski stok pangan tapi secara harga ada kenaikan. Untuk itu, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jaelani meminta pemerintah segera mencari solusi naiknya harga pangan jelang libur Nataru dan bayang-bayang cuaca ekstrem. Berdasarkan laporan yang dia terima, kenaikan harga pangan mulai terjadi di beberapa wilayah.
"Saya mendapat banyak laporan dari daerah kalau harga-harga kebutuhan pokok di daerah mulai naik. Nampaknya ini karena menjelang Nataru, ditambah lagi cuaca ekstrem di beberapa wilayah. Tentu ini harus segera dicarikan solusi," katanya.
Selain itu, Bang Jay juga meminta pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan di lapangan. Legislator asal Sulawesi Tenggara itu menegaskan pentingnya kepastian pasokan pangan jelang Nataru meski dihantui cuaca ektrem.
"Ya memang tugas pemerintah begitu, harus memastikan kebutuhan konsumsi masyarakat terpenuhi. Tentu faktor cuaca adalah hal lain, tapi yang paling penting Nataru harus berjalan khidmat," jelas Ketua DPW PKB Sulawesi Tenggara itu.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan sejumlah harga pangan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), komoditas tersebut seperti, telur, bawang putih, dan minyak goreng.
Abdullah menyebut permintaan tinggi komoditas pangan ini terjadi satu minggu menjelang Nataru. Sehingga, hal ini berpengaruh pada fluktuasi harga pangan tersebut. agus
NERACA Jakarta- Belum optimalnya pemanfaatan karbon di dunia industri minyak dan gas, mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industri berkelanjutan dengan menekankan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam Deklarasi Brasil,…
Jakarta-Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan lebih dari 1,6 juta unit produk impor ilegal dari China yang tidak memenuhi ketentuan berlaku.…
NERACA Jakarta- Belum optimalnya pemanfaatan karbon di dunia industri minyak dan gas, mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)…
NERACA Jakarta - Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan industri berkelanjutan dengan menekankan peran penting inovasi dan teknologi digital dalam Deklarasi Brasil,…
Jakarta-Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan lebih dari 1,6 juta unit produk impor ilegal dari China yang tidak memenuhi ketentuan berlaku.…