NERACA
Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) memutuskan untuk membagikan dividen tunai dengan total fantastis sebesar Rp1,77 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perusahaan mengungkapkan, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp108 untuk setiap saham. Dividen ini akan dibagikan atas total 16.398.000.000 saham yang beredar. Dengan begitu, nilai total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp1,770 triliun.
Manajemen Charoen Pokphand juga telah menetapkan jadwal pembagian dividen kepada para investor. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 2 Juni 2025, sedangkan ex dividen-nya pada 3 Juni 2025. Untuk pasar tunai, cum dividen ditetapkan pada 4 Juni 2025, dan ex dividen pada 5 Juni 2025.
Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen akan dicatat pada 4 Juni 2025. Sementara pembayaran dividen dijadwalkan pada 13 Juni 2025. Kemudian direksi perseroan memberitahukan jadwal dan tata cara pelaksanaan pembagian dividen tunai tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Bagi investor yang sahamnya tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dividen akan langsung ditransfer ke rekening efek masing-masing. Sementara itu, pemegang saham yang masih memegang warkat (fisik) harus menyerahkan surat permohonan transfer disertai nomor rekening dan identitas diri ke Biro Administrasi Efek, PT Adimitra Jasa Korpora, paling lambat 4 Juni 2025.
Dividen tunai ini akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Untuk pemegang saham asing, tarif pajak yang dikenakan adalah 20% sesuai dengan Pasal 26, kecuali jika mereka menyerahkan dokumen status pajak untuk mendapatkan tarif yang lebih rendah berdasarkan perjanjian pajak antarnegara.
Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk di tahun 2024 tercatat sebesar Rp3,71 triliun atau tumbuh 60,14% dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp2,31 triliun. Pada saat yang sama, penjualan neto emiten unggas ini naik 9,51% YoY menjadi Rp67,47 triliun di 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp61,61 triliun. Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan CPIN ditopang oleh segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp35,31 triliun, diikuti segmen pakan sebesar Rp16,44 triliun, ayam olahan Rp11,94 triliun.
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…
NERACA Jakarta – Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengaku optimis akan pertumbuhan bisnis di tahun ini, meski ditegah…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan, PT Green Power Tbk. (LABA) lewat anak usahanya PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT)…
NERACA Jakarta – Sampai dengan April 2025, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 445 miliar…
NERACA Jakarta – Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengaku optimis akan pertumbuhan bisnis di tahun ini, meski ditegah…