Sampai dengan 12 Juli 2024, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan 32 perusahaan dari berbagai sektor yang melantai di pasar modal. Adapun total dana publik yang berhasil dikantongi dari aksi korporasi tersebut mencapai Rp4,93 triliun. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, saat ini masih ada 21 calon emiten baru dalam pipeline yang ingin melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor dan memiliki klasifikasi aset yang berbeda.
Nyoman menjelaskan, dari 21 perusahaan tersebut, 3 perusahaan memiliki aset skala kecil dengan nilai di bawah Rp50 miliar. Sebanyak 16 perusahaan mempunyai aset skala menengah dengan nilai antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sementara itu, 2 perusahaan lainnya memiliki aset skala besar dengan nilai di atas Rp250 miliar.
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan dalam pipeline BEI ini datang dari berbagai sektor ekonomi. Satu perusahaan (4,8%) berasal dari sektor Basic Materials. Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Consumer Cyclicals. Tujuh perusahaan (33,3%) dari sektor Consumer Non-Cyclicals. Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Energy. Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Financials.
Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Healthcare. Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Industrials. Dua perusahaan (9,5%) dari sektor Technology. Dan satu perusahaan (4,8%) berasal dari sektor Transportation & Logistics. Tidak ada perusahaan dari sektor Infrastructures dan Properties & Real Estate dalam pipeline saat ini.
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…
Perkuat struktur modal guna mendanai pengembangan bisnisnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) akan segera melakukan penambahan modal tanpa hak…
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan perubahan jadwal aksi pembelian kembali saham atau buyback. Dimana awalnya rencana buyback saham akan dimintakan persetujuannya…
Danai pelunasan utang, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Pada aksi korporasi tersebut, emiten sektor kesehatan…