NERACA
Tulungagung - Upaya Kementerian Pertanian RI mendorong regenerasi pertanian, khususnya di kalangan petani muda adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong para petani muda untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat [KUR] sebagai sumber pendanaan bagi usaha pertanian mereka, yang didukung Kementan melalui Program Tani Akur.
"Pencapaian KUR oleh petani muda akan memberi dukungan penting dalam perkembangan pertanian yang modern dan mandiri," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa strategi Tani Akur merupakan langkah tepat mendukung pengembangan wirausahawan muda di sektor pertanian.
"Program Tani Akur memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan yang dihadapi pembangunan pertanian kita," katanya.
Program KUR, kata Dedi Nursyamsi, merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses modal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] termasuk di sektor pertanian dengan suku bunga rendah dan jaminan kredit yang disediakan oleh pemerintah.
Guna membuka wawasan dan mendorong petani muda memanfaatkan KUR, Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] di Provinsi Jawa Timur menggelar webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] edisi Tani Akur pada Rabu [8/5] di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Ngunut selaku Business Development Services Provider [BDSP] YESS di Kabupaten Tulungagung.
Webinar MAF dengan tema ´Dukungan Lembaga Keuangan dalam Ekosistem Pertanian´ menghadirkan narasumber dari perbankan dan pelaku usaha pertanian untuk memberikan wawasan dan dukungan bagi petani muda.
Hadir pimpinan Kredit Mikro Bank Jatim wilayah Tulungagung, Okik Rizki Andrian; Ketua Koperasi Agritama YESS Tulungagung, Wahyu Candra; local champion dari Owner Berkah Lembu, Nuril Anwar dan Koordinator BPP Ngunut, Asringah.
Kegiatan MAF dihadiri 25 petani muda secara tatap muka [offline] dan lebih 200 peserta via daring [online] yang terdiri atas penyuluh dan petani muda. Dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti via online didampingi Project Manager YESS Jawa Timur, Acep Hariri.
"Kegiatan MAF yang rutin diadakan, diharapkan dapat memfasilitasi bagaimana proses perekonomian atau bisnis bisa dijalankan. Penyuluh memegang peran penting dalam mendampingi petani muda membangun bisnis pertanian," kata Kapusdik yang akrab disapa Santi.
Penyuluh, katanya, yang paling dekat dengan stakeholders atau pendamping dari pemerintah. Lembaga keuangan seperti Bank Jatim dapat membantu para petani muda mengakses modal perbankan bagi pengembangan usahanya.
Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengharapkan webinar MAF yang dipusatkan di BPP Ngunut, Tulungagung memberikan wawasan berharga bagi para petani muda, dalam mengembangkan usaha pertanian mereka sekaligus mendorong regenerasi dan keberlanjutan sektor pertanian Indonesia.
NERACA Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam mendukung program Sekolah Rakyat secara intensif telah melakukan koordinasi dengan Kementerian…
NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan lifting gas nasional akan naik pada…
NERACA Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan penjelasan menyusul adanya perbedaan angka garis kemiskinan Indonesia versi Bank Dunia…
NERACA Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2025. Dari…
NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan nilai perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar…
19 Ribu Debitur UMKM Telah Dihapustagih Utangnya NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah Maman Abdurrahman mengatakan bahwa per…