Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan

Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan
Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan hal ini saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS) milik PT Pertamina Hulu Mahakam dan fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) milik ENI Muara Bakau. 
Kunjungan tersebut untuk memantau secara langsung dan mengevaluasi perkembangan produksi migas di lapangan guna memastikan target lifting migas nasional berjalan sesuai yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Lifting minyak kita sekarang kan hanya 580 ribu barel per day dan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita 605 ribu barel per day di tahun 2025. Dan Insya Allah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN," ungkap Bahlil di Balikpapan.
Bahlil menekankan bahwa peningkatan lifting migas menjadi prioritas Pemerintah, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita yang menargetkan swasembada energi. Presiden bahkan telah menetapkan target strategis bagi produksi minyak nasional.
"Arahan Bapak Presiden Prabowo, meminta kepada kita (ESDM), pada tahun 2029 minimal 900 ribu barel oil per day hingga 1 juta bopd," ujarnya.
Lapangan SPS sendiri merupakan bagian integral Wilayah Kerja (WK) Mahakam, dengan kontrak berlaku sejak 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2037. PT Pertamina Hulu Mahakam memegang 90% partisipasi, sementara 10% sisanya dikelola PT Migas Mandiri Pratama Kutai Kalimantan Timur--berdasarkan perjanjian pengalihan dan pengelolaan yang ditandatangani pada 17 Juli 2019.
WK Mahakam membentang seluas 3.266 km2 dan meliputi beberapa lapangan gas serta minyak, didukung oleh enam fasilitas utama. Hingga Maret 2025, rata-rata lifting Lapangan SPS mencapai 25.000 barel minyak dan kondensat per hari serta 399 juta standar kaki kubik gas per hari. Sejak 2018 hingga kuartal I 2025, total bagi hasil yang disalurkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) telah mencapai sekitar USD 207,5 juta.
Bahlil juga menyoroti bahwa peningkatan produksi migas tidak hanya bergantung pada pengembangan lapangan baru, tetapi juga pada optimalisasi sumur-sumur lama (idle well). Pemerintah menegaskan sejumlah sumur tua yang sebelumnya diperkirakan mengalami penurunan justru mampu meningkatkan produksi dengan bantuan teknologi di lapangan, seperti penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Lebih lanjut, pemerintah dengan penuh semangat mendorong ekspansi global perusahaan migas nasional melalui penjajakan investasi strategis di sektor hulu energi Amerika Serikat (AS). Langkah ini menunjukkan kepemimpinan aktif pemerintah dalam memperkuat diplomasi ekonomi dan menciptakan keseimbangan perdagangan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia telah mengambil inisiatif penting dengan melakukan komunikasi intensif bersama Pemerintah AS. Upaya ini dilakukan secara sejajar dengan negara-negara besar seperti Vietnam, Jepang, dan Italia, menunjukkan bahwa Indonesia berada di garda depan dalam membangun hubungan ekonomi berkualitas tinggi.
“Indonesia telah lebih dahulu menjalin pembicaraan konstruktif dengan pemerintah AS. Ini membuktikan posisi Indonesia sebagai mitra strategis dan visioner,” ujar Airlangga.
Dalam pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce, delegasi Indonesia mempresentasikan berbagai rencana konkret, termasuk peningkatan pembelian energi dari AS seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah, dan bensin. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam membangun kerja sama dua arah yang saling memperkuat.
“Kami juga menyampaikan niat tegas untuk meningkatkan impor produk agrikultur dan barang modal dari AS. Semua ini demi memperkuat struktur ekonomi nasional dan memperluas akses teknologi,” jelas Airlangga.
Rencana investasi perusahaan Indonesia di AS merupakan bagian dari strategi menyeluruh pemerintah untuk memperluas pengaruh ekonomi nasional secara global. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan Presiden dalam mendorong transformasi ekonomi dan daya saing internasional.
“Selain mengundang investasi dari AS, Indonesia juga mendorong BUMN kita untuk berinvestasi di sana. Ini bukti keseriusan pemerintah membangun kekuatan ekonomi lintas batas,” tambah Airlangga.

NERACA

Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan hal ini saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS) milik PT Pertamina Hulu Mahakam dan fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) milik ENI Muara Bakau. 

Kunjungan tersebut untuk memantau secara langsung dan mengevaluasi perkembangan produksi migas di lapangan guna memastikan target lifting migas nasional berjalan sesuai yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Lifting minyak kita sekarang kan hanya 580 ribu barel per day dan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita 605 ribu barel per day di tahun 2025. Dan Insya Allah akan bisa mencapai bahkan melebihi target dari apa yang dicanangkan dalam APBN," ungkap Bahlil di Balikpapan.

Bahlil menekankan bahwa peningkatan lifting migas menjadi prioritas Pemerintah, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita yang menargetkan swasembada energi. Presiden bahkan telah menetapkan target strategis bagi produksi minyak nasional.

"Arahan Bapak Presiden Prabowo, meminta kepada kita (ESDM), pada tahun 2029 minimal 900 ribu barel oil per day hingga 1 juta bopd," ujar Bahlil.

Lapangan SPS sendiri merupakan bagian integral Wilayah Kerja (WK) Mahakam, dengan kontrak berlaku sejak 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2037. PT Pertamina Hulu Mahakam memegang 90% partisipasi, sementara 10% sisanya dikelola PT Migas Mandiri Pratama Kutai Kalimantan Timur--berdasarkan perjanjian pengalihan dan pengelolaan yang ditandatangani pada 17 Juli 2019.

WK Mahakam membentang seluas 3.266 km2 dan meliputi beberapa lapangan gas serta minyak, didukung oleh enam fasilitas utama. Hingga Maret 2025, rata-rata lifting Lapangan SPS mencapai 25.000 barel minyak dan kondensat per hari serta 399 juta standar kaki kubik gas per hari. Sejak 2018 hingga kuartal I 2025, total bagi hasil yang disalurkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) telah mencapai sekitar USD 207,5 juta.

Bahlil juga menyoroti bahwa peningkatan produksi migas tidak hanya bergantung pada pengembangan lapangan baru, tetapi juga pada optimalisasi sumur-sumur lama (idle well). Pemerintah menegaskan sejumlah sumur tua yang sebelumnya diperkirakan mengalami penurunan justru mampu meningkatkan produksi dengan bantuan teknologi di lapangan, seperti penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR).

Lebih lanjut, pemerintah dengan penuh semangat mendorong ekspansi global perusahaan migas nasional melalui penjajakan investasi strategis di sektor hulu energi Amerika Serikat (AS). Langkah ini menunjukkan kepemimpinan aktif pemerintah dalam memperkuat diplomasi ekonomi dan menciptakan keseimbangan perdagangan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia telah mengambil inisiatif penting dengan melakukan komunikasi intensif bersama Pemerintah AS. Upaya ini dilakukan secara sejajar dengan negara-negara besar seperti Vietnam, Jepang, dan Italia, menunjukkan bahwa Indonesia berada di garda depan dalam membangun hubungan ekonomi berkualitas tinggi.

“Indonesia telah lebih dahulu menjalin pembicaraan konstruktif dengan pemerintah AS. Ini membuktikan posisi Indonesia sebagai mitra strategis dan visioner,” ujar Airlangga.

Dalam pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce, delegasi Indonesia mempresentasikan berbagai rencana konkret, termasuk peningkatan pembelian energi dari AS seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah, dan bensin. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam membangun kerja sama dua arah yang saling memperkuat.

“Kami juga menyampaikan niat tegas untuk meningkatkan impor produk agrikultur dan barang modal dari AS. Semua ini demi memperkuat struktur ekonomi nasional dan memperluas akses teknologi,” jelas Airlangga.

Rencana investasi perusahaan Indonesia di AS merupakan bagian dari strategi menyeluruh pemerintah untuk memperluas pengaruh ekonomi nasional secara global. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan Presiden dalam mendorong transformasi ekonomi dan daya saing internasional.

“Selain mengundang investasi dari AS, Indonesia juga mendorong BUMN kita untuk berinvestasi di sana. Ini bukti keseriusan pemerintah membangun kekuatan ekonomi lintas batas,” pungkas Airlangga.

 

 

BERITA TERKAIT

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel  Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream…

Indonesia " Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Indonesia – Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus…

Tahun 2024 Kinerja Ekspor Industri Kerajinan Capai USD679 juta

Tahun 2024 Kinerja Ekspor Industri Kerajinan Capai USD679 juta Jakarta – Industri kerajinan memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional, termasuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel

Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel  Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream…

Indonesia " Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Indonesia – Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus…

Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan

Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri…

Berita Terpopuler