Kapitalisasi Pasar Bursa Sepekan Turun 1,12%

NERACA

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar sepekan mengalami perubahan sebesar 1,12% menjadi Rp12.420 triliun dari Rp12.561 triliun pada sepekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pergerakan IHSG selama sepekan mengalami perubahan sebesar 0,53% dan ditutup pada level 7.175,819 dari 7.214,163 pada pekan lalu. Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp1,367 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp45,187 triliun.

Selain itu, BEI juga mencatat pertumbuhan rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini, yaitu sebesar 38,28% menjadi 31,49 miliar lembar saham dari 22,78 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 15,52% menjadi Rp16,78 triliun dari Rp14,52 triliun pada pekan sebelumnya.

Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami perubahan sebesar 3,60%, menjadi 1,31 juta kali transaksi dari 1,36 juta kali transaksi pada pekan lalu. BEI mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (28/5) sore, ditutup melemah seiring memudarnya optimisme pasar terhadap ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).

IHSG ditutup melemah 23,15 poin atau 0,32% ke posisi 7.175,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,42 poin atau 0,42% ke posisi 814,76."Pelemahan ini terjadi seiring dengan pudarnya optimisme pasar atas ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa (UE)," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,20%, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,52% dan 0,26%.

Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam sebesar 1,11%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,92% dan 0,91%.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTBO, IMDX, MAPB, INRU dan JECC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CSMI, ZYRX, IKAN, MBTO dan SMDM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.261.981 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,39 miliar lembar saham senilai Rp23,04 triliun. Sebanyak 245 saham naik 335 saham menurun, dan 326 tidak bergerak nilainya. (bani)

BERITA TERKAIT

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bersama Bank Maluku Malut - Bank DKI Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank

PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut (BMM) resmi menjalin kerja sama strategis melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).…

Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah - BTN Syariah Ditargetkan Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang ditandai dengan penandatanganan akta jual beli dan pengambilan saham, PT Bank Tabungan…

Kejar 10 Ribu Rumah Rendah Emisi - BTN Pertemukan Produsen Material dan Developer

Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya…