Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.yang diselenggarakan Rabu (21/5) telah menyetujui laba bersih tahun berjalan tahun buku 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebesar Rp867,6 miliar sebagai dividen tunai atau sebesar Rp259 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (21/5).
Kemudian sisa laba bersih tahun berjalan tahun buku 2024 setelah pembagian dividen tunai akan dicatat sebagai bagian dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya. Pemegang saham yang berhak atas dividen tunai adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 4 Juni 2025 pukul 16.00 WIB.
Dengan memerhatikan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia, untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi adalah hari Senin, 2 Juni 2025; dan ex dividen-nya adalah hari Selasa, 3 Juni 2025. Sedangkan cum dividen untuk pasar tunai adalah hari Rabu, 4 Juni 2025 dan ex dividen-nya adalah hari Kamis, 5 Juni 2025. Pembayaran dividen dilakukan sejak hari Jumat, 20 Juni 2025. Pajak atas dividen tunai akan diberlakukan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan dengan menyetujui dan menerima pengunduran diri Kevin Gerard Gluskie sebagai komisaris serta mengangkat Suharso Monoarfa untuk menggantikan Kevin Gerard Gluskie selaku komisaris perseroan.
Menyetujui penunjukan kembali Sunnira Ly sebagai direktur perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat hingga penutupan RUPST tahun buku 2027 yang diselenggarakan pada tahun 2028. Selain itu, RUSP Luar Biasa perseroan menyetujui penarikan kembali sebagian saham hasil pembelian kembali saham perseroan yang dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022 dengan cara pengurangan modal ditempatkan dan disetor perseroan sebanyak 165.628.900 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500;
Menyetujui pengurangan modal ditempatkan serta modal disetor perseroan yang semula berjumlah Rp1.840.615.849.500 terbagi atas 3.681.231.699 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500 diturunkan menjadi sebesar Rp1.757.801.399.500 terbagi atas 3.515.602.799 lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp500;
Kemudian sehubungan dengan hal tersebut diatas, selanjutnya memberikan persetujuan untuk mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar perseroan dan terakhir menyetujui pembelian kembali saham perseroan dengan biaya sebanyak-banyaknya Rp2.250.000.000.000 termasuk komisi perantara perdagang efek dan biaya-biaya lainnya sejak tanggal 22 Mei 2025 sampai dengan 21 Mei 2026.
Di kuartal pertama 2025, Indocement membukukan keseluruhan volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 4.364 ribu ton, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar -184 ribu ton atau 4,0%, terutama disebabkan adanya pergeseran perayaan Idul Fitri selama 2 minggu sehingga menyebabkan lebih banyak hari libur dan jumlah hari dimana pengiriman truk tidak dapat dilakukan di kuartal pertama 2025.
Pendapatan neto perseroan sebesar Rp3.975,7 miliar, turun -2,6% diikuti oleh penurunan beban pokok pendapatan menjadi -Rp2.856,1 miliar, turun -1,6%. Keduanya sejalan dengan penurunan volume penjualan yang mengakibatkan marjin Laba Bruto sebesar 28,2% untuk Q1 2025.
Beban Usaha turun -3,3% menjadi Rp 847,3 miliar, dan beban operasi Lain – Neto juga turun 284,6% menjadi -Rp18,9 miliar yang disebabkan oleh rugi kurs pada kuartal pertama 2025 dibandingkan laba kurs priode yang sama tahun lalu. Hal ini mengakibatkan margin laba usaha sebesar 6,4% dan EBITDA sebesar 15,9% pada Q1 2025.
Pendapatan Keuangan – Neto yang lebih tinggi sebesar +111,6% pada +Rp2,6 miliar berasal dari imbalhasil suku bunga atas jumlah simpanan yang lebih tinggi. Beban Pajak Penghasilan – Neto turun -18,3% pada -Rp49,0 miliar akibat pendapatan yang lebih rendah. Terakhir, Laba Periode Berjalan adalah pada Rp210,7 miliar atau lebih rendah -11,5%. Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp4,2 triliun hingga 31 Maret 2025.
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp633,86 miliar. Informasi…
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.yang diselenggarakan Rabu (21/5) telah menyetujui laba bersih…
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp633,86 miliar. Informasi…
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…