NERACA
Kuningan - Sejumlah pemerhati dan masyarakat di Kuningan saat ini khawatir terjadi longsor susulan dari tebing Objek Wisata 'Arunika Eatery', dan berdampak terhadap daerah penyangga yang berada di sekitarnya.
Seperti yang disampaikan salah seorang penggagas Objek Wisata Lembah Cilengkrang di Desa Pajambon Kec. Kramatmulya yang terkena dampak longsoran tebing utara Arunika, Avo Juhartono, saat dihubungi Neraca, Sabtu (17/5/2025), menyampaikan, bahwa dirinya merasa terpanggil untuk mengingatkan, ketika mendirikan bangunan untuk Objek Wisata harus memperhatikan daya tampung, daya dukung sehingga tidak merusak alam sekitarnya.
"Kejadian longsor tebing Arunika pada tahun 2025 telah terjadi beberapa kali, sejak Bulan Februari 2025, dan yang terakhir bulan Mei 2025 yang sempat di posting oleh pengunjung wisata lembah Cilengkrang," ujar Avo.
Atas kejadian tersebut, Avo merasa prihatin, karena ternyata para pengusaha dan penguasa tidak mengindahkan dampak dari bangunan yang akan merusak lingkungan. "Kejadian ini mengingatkan Kita para pihak terkait untuk kembali mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung kawasan wisata Arunika khususnya dan beberapa tempat wisata di atas tebing lembah Cilengkrang," pintanya.
Pemanfaatan sumber daya alam untuk lapangan kerja, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, menurut Avo, jangan hanya mempertimbangkan potensi ekonominya saja, akan tetapi perlu juga mempertimbangkan potensi resiko kerusakan dan bencana dikemudian hari agar pemanfaatan sumber daya alam bisa secara lestari dan berkelanjutan.
Senada yang dikatakan masyarakat lainnya yang ada di seputar Pajambon, mereka khawatir dengan intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan longsor susulan dari kawasan wisata yang berada di atas, atau tepatnya di kawasan Palutungan Cisantana Cigugur, sehingga menyebabkan daerah resapan air rusak, dan bencana banjir melanda Kuningan atau daerah lainnya.
Sebelumnya, Tebing Utara Arunika tersebut berada diatas Objek Wisata Air Terjun Cilengkrang Desa Pajambon Kec. Kramatmulya. Longsor terjadi pada Kamis (15/5/2025), dan kembali terjadi longsor susulan esok harinya, pada Jumat siang (16/5/2025).
Kendati tidak ada korban jiwa, namun longsor tebing kaki ciremai itu mengancam kawasan penyangga yang ada diseputar Palutungan. Hal tersebut sudah terbukti, longsor dari atas hingga Objek Wisata yang ada di Bawahnya, yaitu Cilengkrang Pajambon. Nung
NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menyebutkan, bahwa penanganan stunting merupakan agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah…
NERACA Palembang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah bagi pengusaha mikro, khususnya perempuan prasejahtera, melalui…
NERACA Sukabumi - Sepanjang April 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima sebanyak 73 pengaduan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)…
NERACA Sukabumi - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menyebutkan, bahwa penanganan stunting merupakan agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah…
NERACA Kuningan - Sejumlah pemerhati dan masyarakat di Kuningan saat ini khawatir terjadi longsor susulan dari tebing Objek Wisata 'Arunika…
NERACA Palembang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah bagi pengusaha mikro, khususnya perempuan prasejahtera, melalui…