Sistem ERP Buka Akses Koperasi ke Ekosistem Digital Lebih Luas

Sistem ERP Buka Akses Koperasi ke Ekosistem Digital Lebih Luas
NERACA
Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Digital and Cyber Institute (IDCI) Yayang Ruzaldy menyampaikan penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) akan membuka akses koperasi ke ekosistem digital yang lebih luas. Akses itu termasuk integrasi dengan sistem perbankan, platform e-commerce, marketplace hasil produk desa, sampai layanan financial technology (fintech) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“ERP bukan hanya alat bantu, tapi fondasi tata kelola koperasi yang sehat dan akuntabel. Dengan digitalisasi berbasis ERP, kita dapat mencegah kebocoran dana, mempercepat integrasi data koperasi secara nasional, serta memastikan koperasi desa benar-benar menjadi pilar ekonomi rakyat,” ujar Yayang sebagaimana keterangan resmi, akhir pekan kemarin. 
Yayang menjelaskan, sistem ERP akan mengintegrasikan seluruh aspek operasional koperasi, mulai dari keuangan, simpan pinjam, inventori, manajemen SDM, pelaporan hingga pengawasan secara real-time dan terpusat. “ERP bukan hanya sekadar digitalisasi, tetapi transformasi menyeluruh atas tata kelola koperasi agar menjadi profesional, transparan, efisien, dan modern,” ujar Yayang.
Ia melanjutkan, IDCI mendorong kuat penggunaan dan pengembangan ERP karya anak bangsa, seperti HashMicro dan penyedia lokal lainnya, sebagai bagian dari upaya menciptakan kemandirian teknologi nasional. Menurut dia, pengembang sistem ERP lokal terbukti mampu bersaing secara global dan telah mengantongi berbagai penghargaan atas kualitas sistem mereka.
Dengan melibatkan mereka dalam program koperasi nasional, lanjutnya, pemerintah akan memperkuat ekosistem digital dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta menjaga kedaulatan data Indonesia. “Sistem koperasi menyimpan informasi vital masyarakat desa yang tidak boleh dikuasai pihak luar. Maka penggunaan ERP lokal adalah wujud nyata nasionalisme digital dan kedaulatan teknologi,” ujar Yayang.
Melalui skema pelatihan digital dan pendampingan teknis yang terstruktur, Ia melanjutkan, sistem ERP akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kapasitas SDM koperasi di desa. “Transformasi ini tidak hanya memperkuat koperasi sebagai institusi ekonomi rakyat, tetapi juga mempercepat literasi digital dan finansial di pedesaan,” ujar Yayang.
IDCI menyatakan kesiapannya menjadi mitra strategis pemerintah dalam perumusan standar digitalisasi koperasi, penyusunan kurikulum pelatihan SDM koperasi, dan pengembangan dashboard pemantauan nasional koperasi berbasis big data. “Program ERP ini didorong untuk dijalankan secara bertahap dan terintegrasi dalam roadmap lintas kementerian, khususnya Kementerian Koperasi dan Kementrian UKM serta Kementerian Keuangan,” ujar Yayang.
Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tengah mengakselerasi program strategis nasional (PSN) untuk membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan estimasi kebutuhan dana mencapai Rp400 triliun, program ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi desa berbasis kolektivitas, kemandirian, dan teknologi digital.
 

 

 

NERACA

Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Digital and Cyber Institute (IDCI) Yayang Ruzaldy menyampaikan penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) akan membuka akses koperasi ke ekosistem digital yang lebih luas. Akses itu termasuk integrasi dengan sistem perbankan, platform e-commerce, marketplace hasil produk desa, sampai layanan financial technology (fintech) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“ERP bukan hanya alat bantu, tapi fondasi tata kelola koperasi yang sehat dan akuntabel. Dengan digitalisasi berbasis ERP, kita dapat mencegah kebocoran dana, mempercepat integrasi data koperasi secara nasional, serta memastikan koperasi desa benar-benar menjadi pilar ekonomi rakyat,” ujar Yayang sebagaimana keterangan resmi, akhir pekan kemarin. 

Yayang menjelaskan, sistem ERP akan mengintegrasikan seluruh aspek operasional koperasi, mulai dari keuangan, simpan pinjam, inventori, manajemen SDM, pelaporan hingga pengawasan secara real-time dan terpusat. “ERP bukan hanya sekadar digitalisasi, tetapi transformasi menyeluruh atas tata kelola koperasi agar menjadi profesional, transparan, efisien, dan modern,” ujar Yayang.

Ia melanjutkan, IDCI mendorong kuat penggunaan dan pengembangan ERP karya anak bangsa, seperti HashMicro dan penyedia lokal lainnya, sebagai bagian dari upaya menciptakan kemandirian teknologi nasional. Menurut dia, pengembang sistem ERP lokal terbukti mampu bersaing secara global dan telah mengantongi berbagai penghargaan atas kualitas sistem mereka.

Dengan melibatkan mereka dalam program koperasi nasional, lanjutnya, pemerintah akan memperkuat ekosistem digital dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta menjaga kedaulatan data Indonesia. “Sistem koperasi menyimpan informasi vital masyarakat desa yang tidak boleh dikuasai pihak luar. Maka penggunaan ERP lokal adalah wujud nyata nasionalisme digital dan kedaulatan teknologi,” ujar Yayang.

Melalui skema pelatihan digital dan pendampingan teknis yang terstruktur, Ia melanjutkan, sistem ERP akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kapasitas SDM koperasi di desa. “Transformasi ini tidak hanya memperkuat koperasi sebagai institusi ekonomi rakyat, tetapi juga mempercepat literasi digital dan finansial di pedesaan,” ujar Yayang.

IDCI menyatakan kesiapannya menjadi mitra strategis pemerintah dalam perumusan standar digitalisasi koperasi, penyusunan kurikulum pelatihan SDM koperasi, dan pengembangan dashboard pemantauan nasional koperasi berbasis big data. “Program ERP ini didorong untuk dijalankan secara bertahap dan terintegrasi dalam roadmap lintas kementerian, khususnya Kementerian Koperasi dan Kementrian UKM serta Kementerian Keuangan,” ujar Yayang.

Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tengah mengakselerasi program strategis nasional (PSN) untuk membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan estimasi kebutuhan dana mencapai Rp400 triliun, program ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi desa berbasis kolektivitas, kemandirian, dan teknologi digital.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Diminta Mengkaji Usulan Legalitas Kasino

Pemerintah Diminta Mengkaji Usulan Melegalkan Kasino NERACA Jakarta - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mendorong pemerintah mengkaji…

Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif

Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif  NERACA Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Republik Indonesia (RI) Jusuf…

KAI Siap Bangun Ekosistem Logistik Berbasis Rel

KAI Siap Bangun Ekosistem Logistik Berbasis Rel NERACA Jakarta - Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan kesiapan membangun ekosistem…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Diminta Mengkaji Usulan Legalitas Kasino

Pemerintah Diminta Mengkaji Usulan Melegalkan Kasino NERACA Jakarta - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mendorong pemerintah mengkaji…

Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif

Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif  NERACA Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Republik Indonesia (RI) Jusuf…

KAI Siap Bangun Ekosistem Logistik Berbasis Rel

KAI Siap Bangun Ekosistem Logistik Berbasis Rel NERACA Jakarta - Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan kesiapan membangun ekosistem…