WOOD Cetak Pertumbuhan Penjulan 20,61%

NERACA

Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berhasil mencetak kinerja positif. Dimana penjualn bersih WOOD meningkat 20,61% year on year (yoy) dan angkanya tercatat sebesar Rp 773,50 miliar dibandingkan Rp 641,31 miliar pada posisi yang sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penjualan tersebut masih ditopang oleh pasar ekspor yang mencapai Rp 769,18 miliar. Kemudian disusul penjualan lokal senilai Rp 4,31 miliar. Naiknya angka penjualan membuat beban pokok penjualan WOOD juga meningkat 25,75% ke angka Rp 595,17 miliar.

Sehingga menghasilkan pertumbuhan laba bruto sebanyak 6,12%, dari semula Rp 168,03 miliar di kuartal I-2024, menjadi Rp 178,32 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Di sisi lain, WOOD mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 12,52% menjadi Rp 79,98 miliar.

Beban usaha tersebut meliputi beban penjualan Rp 43,16 miliar dan beban umum dan administrasi Rp 36,82 miliar. WOOD berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 49,50 miliar. Angka ini meningkat 17,47% dibandingkan laba bersih pada posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 42,13 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pertumbuhan penjualan hingga 25%. Rencananya target tersebut masih akan ditoopang oleh pasar ekspor, terutama ke Amerika Serikat (AS)  Meskipun kondisi ekonomi global dihadapkan berbagai tantangan, manajemen tetap memiliki ambisius untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan.“Untuk tahun 2025, kami menargetkan pertumbuhan sebesar 20%-25% YoY dari penjualan building component dan furniture kayu,”kata Investor Relations WOOD, Ravenal Arvense seperti dikutip Kontan.

Pasar AS menjadi penopang kinerja WOOD untuk kuartal pertama, terutama dari sisi penjualan building component. Meski demikian, pihaknya mengaku bahwa hingga saat ini tidak ada pembatalan pesanan dari pelanggan di AS. Maka dari itu, WOOD tetap optimistis laju bisnisnya akan positif dan tidak terkena dampak langsung dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. “Kami juga berkolaborasi langsung dengan retailers di AS untuk mengurangi perantara sehingga memperoleh margin yang lebih baik,” tandasnya. 

Ravenal bilang, selain mengandalkan pasar AS, WOOD juga tetap gencar menjalankan ekspansi perluasan pasar ekspor. Perluasan pasar dilakukan melalui strategic partnership dalam pemasaran untuk pasar Eropa dan Timur Tengah. Kemudian WOOD juga melakukan ekspansi produk portfolio ke outdoor furniture dan flooring. (bani)

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…