Di tengah pemotongan anggaran negara sebagai langkah efisiensi, termasuk subsidi PSO untuk tarif KRL CommuterLine. Kemenhub dan PT KAI seharusnya tidak perlu risau atas pemotongan anggaran subsidi tersebut. Karena sebagian besar penumpang KRL CommuterLine tidak keberatan jika tarif KRL Reguler dinaikkan Rp 1.000 dari besaran tarif semula. Begitu juga jika sarana KRL Eksekutif kembali dioperasikan dengan tarif flat Rp 10.000 setidaknya dapat menutup sebagian dana PSO yang diefisienkan. Masyarakat tinggal menunggu realisasi kenaikan tarif KRL tersebut.
Arif Budianto, Jakarta Pusat
Banyaknya bangunan liar di bantaran Kali Gendong dan Kali Lengkak di wilayah Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, ternyata telah…
Kami sangat berharap agar PT KAI/KCI segera mengoperasikan kembali KRL Ekspres khusus rute Bekasi-Manggarai-Jakarta Kota dan Bogor-Manggarai-Jakarta Kota, seperti yang…
Kebijakan wilayah Aglomerasi Jabodetabek sebaiknya dibarengi dengan relasi antar manusia di wilayah tersebut. Kebijakan gratis transportasi umum bagi Lansia yang…
Banyaknya bangunan liar di bantaran Kali Gendong dan Kali Lengkak di wilayah Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, ternyata telah…
Kami sangat berharap agar PT KAI/KCI segera mengoperasikan kembali KRL Ekspres khusus rute Bekasi-Manggarai-Jakarta Kota dan Bogor-Manggarai-Jakarta Kota, seperti yang…
Kebijakan wilayah Aglomerasi Jabodetabek sebaiknya dibarengi dengan relasi antar manusia di wilayah tersebut. Kebijakan gratis transportasi umum bagi Lansia yang…