Arwana Citra Siapkan Capex Rp 300 Miliar

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis, PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) bakal meningkatkan kapasitas produksi. Untuk itu, emiten produsen keramik ini akan mengejar pembangunan pabrik baru dan perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar tahun ini untuk finalisasi pabrik fasilitas produksi plant 4C yang berlokasi di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. “Alokasi kami tahun ini Rp300 miliar untuk pembangunan plant 4C. Kami targetkan beroperasi awal semester II tahun depan, 2024,” kata Chief Financial Officer Arwana Citramulia, Rudy Sujanto di Jakarta, kemarin.

Operasional fasilitas produksi plant 4C diharapkan menambah kapasitas produksi ARNA sebesar 4 juta meter persegi. Dengan demikian, total kapasitas produksi pada 2024 bakal menjadi 72,77 juta meter persegi. Pembangunan Plant 4C telah resmi dimulai dengan groundbreaking pada 7 Maret 2023. Pabrik baru ini akan memproduksi produk ARNA Granite yang diharapkan makin memperkuat profitabilitas perusahaan ke depan.

Arwana Citramulia juga baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik baru Plant 5C yang berada di Mojokerto, Jawa Timur. Rudy mengatakan pabrik tersebut akan mulai berproduksi massal pada kuartal kedua 2023, tepatnya pada April. “Dengan operasional Plant 5C, kapasitas produksi kami akan bertambah 4,4 juta meter persegi per tahun sehingga menjadi 68,77 juta meter persegi secara total,” tambahnya.

Adapun total produksi ARNA pada 2022 mencapai 70,62 juta meter persegi sepanjang 2022, naik 2,24% dibandingkan dengan 2021 69,07 meter persegi. Produksi tersebut mencerminkan utilisasi sebesar 110% atau di atas rata-rata industri nasional dan di atas kapasitas terpasang. Untuk 2023, ARNA menargetkan laba bersih pada 2023 bisa mencapai Rp631,58 miliar, naik 9,6% dibandingkan dengan realisasi pada 2022 sebesar Rp576,21 miliar.

Rudy mengatakan, target kenaikan laba bersih tersebut bakal didorong dengan potensi kenaikan volume penjualan dan rata-rata harga jual (average selling price/ASP). Penjualan ARNA dari segmen produk dengan harga premium berpotensi naik seiring dengan operasional plant 5C.“Kami proyeksikan penjualan dari existing lines di 66,6 juta meter persegi, tetapi kami hitung tambahan 3,5 juta meter persegi dari plant 5C sehingga penjualan pada 2023 menjadi 70,14 juta atau naik sekitar 5,3%,” katanya.

 

BERITA TERKAIT

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Targetkan Satu Juta Homepass Baru - Inet Raih Kontrak Pembangunan Jaringan Fiber To The Home

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menyampaikan rencana strategis kedepannya. Perseroan melalui anak usahanya PT Internet…

Buka Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia, Indo Premier Sekuritas Luncurkan IPOT Bond

    NERACA Jakarta – Adopsi obligasi di pasar sekunder di Indonesia masih tergolong rendah, terutama akibat kurangnya pemahaman investor…

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…