NERACA
Jakarta - Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) mengantongi dua kontrak kerja sama strategis dari PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), anak usaha dari PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) untuk pengelolaan jasa kontraktor tambang dan jasa pengangkutan material (hauling) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan dua kontrak baru yang dijalankan bersama PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) semakin mempertegas posisi MINE sebagai perusahaan jasa penunjang pertambangan yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Kerja sama ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen perseroan dalam mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.“Kami bersyukur dengan terjalinnya kerja sama ini dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para mitra. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat dan memperluas portofolio proyek kami, sekaligus menegaskan komitmen kami dalam menciptakan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Perseroan optimistis dengan adanya kontrak-kontrak baru yang diperoleh dan dikelola mulai tahun ini akan memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas perseroan dalam jangka menengah hingga panjang. Melalui kerja sama ini, MINE akan menjalankan sejumlah kegiatan utama di sektor tambang nikel, mulai dari pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), penggalian bijih nikel, hingga pengangkutan bijih nikel. Proyek ini ditargetkan mencapai volume produksi sebesar 25,3 juta BCM selama masa kontrak tiga tahun.
MINE juga dipercaya untuk menjalankan jasa hauling, yaitu pengangkutan bijih saprolite dan gravel dari Kabupaten Konawe menuju Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Target produksi dari jasa hauling ini akan mencapai 13,5 juta ton dalam kurun waktu tiga tahun.
Ivo optimistis kontrak baru ini akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan bisnis, kinerja keuangan, serta operasional perseroan. Dirinya juga mengungkapkan bahwa proyek baru ini memerlukan nilai investasi signifikan di awal periode yang berpotensi mempengaruhi profitabilitas jangka pendek perseroan.
Di kuartal pertama 2025, MINE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 572,7 miliar, tumbuh 12,3% dibandingkan Kuartal I 2024 yang sebesar Rp 509,9 miliar. Capaian ini didukung oleh kontribusi signifikan dari peningkatan aktivitas operasional di proyek PT Weda Bay Nickel serta dimulainya kontrak hauling baru bersama PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM).
Selain itu, perseroan juga mencatatkan kenaikan laba komprehensif tahun berjalan Kuartal I 2025 sebesar Rp 62,4 miliar, naik 8,5% dari Rp 57,5 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Peningkatan ini mencerminkan bahwa pertumbuhan pendapatan turut berdampak positif terhadap kenaikan laba komprehensif Perseroan secara keseluruhan.
Investasi besar, khususnya pada pengadaan alat berat, juga turut mendorong kenaikan total nilai aset perseroan hingga 31 Maret 2025 menjadi Rp 1,9 triliun, tumbuh 20,3% dibandingkan 31 Desember 2024 sebesar Rp 1,6 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh bertambahnya nilai aset tetap Perseroan sebesar Rp 195 miliar.
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten produk sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyiapkan belanja modal Rp180 miliar…
NERACA Jakarta –Prospek laba PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) di tahun 2025’ diyakini cemerlang, seiring terlaksananya aksi…
NERACA Jakarta – Menyusul rencana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bakal go private, PT Joyo Agung Permata (JAP)…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten produk sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyiapkan belanja modal Rp180 miliar…
NERACA Jakarta –Prospek laba PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) di tahun 2025’ diyakini cemerlang, seiring terlaksananya aksi…
NERACA Jakarta – Menyusul rencana PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang bakal go private, PT Joyo Agung Permata (JAP)…