Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan inovasi produk pertanian dari sisa endapan panas bumi yakni booster Katrili. Dimana pemanfaatan tersebut telah menuai hasil positif dengan hasil pertanian yang memuaskan.
Belum lama ini, perseroan merayakan Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (26/05). Panen raya ini menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal.
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa acara panen raya ini menjadi bukti nyata bagaimana potensi energi panas bumi dapat memberikan manfaat yang lebih dari sekadar pembangkitan listrik. PGE, lanjut Ahmad Yani, telah hadir di Lahendong, Sulawesi Utara, sudah sejak 2001.
Selama rentang waktu tersebut, dia mengatakan, PGE selalu membangun kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat sekitar area.“Dari interaksi tersebut, muncul ide-ide yang kami teliti dan kembangkan bersama UGM sebagai kontribusi kami untuk membantu para petani. Ini adalah implementasi dari visi kami untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,”ujarnya.
Ke depan, PGE berharap booster Katrili dapat menjadi bagian dari strategi besar bukan hanya dalam mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pemanfaatan energi panas bumi secara lebih luas.“Di PGE, kami percaya masih banyak peluang untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan nasional yang mandiri. Ke depan, bisnis panas bumi kami tidak hanya fokus pada listrik, tetapi juga ‘Beyond Electricity’, yang dapat berkontribusi secara positif di berbagai sektor, termasuk pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Tentunya, tujuan ini hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan penelitian berkelanjutan, agar hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” je;as Ahmad Yani.
Dalam acara panen raya terdapat empat komoditas lokal yang dipanen, yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi. Keempat komoditas pertanian itu ditanam dengan diberikan booster Katrili. Sementara para petani yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari dua kelompok tani, yakni Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM). Para kelompok tani ini berasal dari berbagai desa di sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE Area Lahendong.
Uji Coba Oleh Peneliti
Sebelum panen raya ini, para petani bersama tim peneliti UGM melakukan uji coba dalam memanfaatkan booster Katrili. Uji coba ini dilakukan di lahan percontohan atau demonstration plot/demplot milik PGE area Lahendong di Desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan. Dari empat komoditas tanaman, melakukan uji coba dalam tiga perlakuan berbeda, yakni: (1) hanya menggunakan pupuk kimia; (2) hanya menggunakan booster Katrili; dan (3) kombinasi keduanya."Kami merasakan langsung manfaatnya. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit, tampilan fisik buah tomat lebih besar, dan hasil pertanian semakin meningkat secara signifikan. Selain itu penggunaan booster Katrili ini telah menghemat secara ekonomi karena biaya untuk pembelian pupuk menjadi berkurang hampir 20-30 persen," kata Rommi Seran, wakil dari Kelompok Tani GMIM.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. menjelaskan booster Katrili ini adalah bentuk nyata dari pemanfaatan sumber daya lokal sebagai solusi permasalahan pertanian. "Inilah yang perlu kita yakini, bahwa solusi atas berbagai masalah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita mengubah mindset dan mengajak teman-teman kampus maupun industri untuk bersama-sama menemukan solusi tersebut,” kata Ali Awaludin.
Bupati Minahasa, Robby Dondokambey menyambut positif pelaksanaan panen raya dan pemanfaatan booster Katrili. Dia juga mengaku, sebagai alumni UGM merasa bngga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah yang dipimpinnya. Robby juga menyebut inisiatif panen raya seperti ini menjadi bagian dari implementasi nyata terhadap semangat gotong royong yang terus dijaga di daerahnya.“Inisiasi kegiatan ini, sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah, merupakan bagian yang sangat penting dalam menyukseskan berbagai program strategis, termasuk dalam gerakan menanam, penguatan ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi daerah,” ujarnya.
Secara keseluruhan, gelaran Panen Raya Katrili 2025 ini menjadi agenda bagi perayaan kearifan budaya lokal. Pada acara ini para peserta yang hadir disuguhkan sajian gastronomi lokal melalui hidangan khas dari hasil bumi sendiri, seperti nasi jaha dan ayam buluh. Terakhir, pesta rakyat ditutup dengan penampilan tari Katrili, tarian khas Minahasa yang ditarikan muda-mudi di sana secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur.
Di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melanda berbagai sektor dan meningkatnya penerapan kecerdasan buatan (AI) yang mulai…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
Di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melanda berbagai sektor dan meningkatnya penerapan kecerdasan buatan (AI) yang mulai…
Dukung program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGE) bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…