Jakarta — Di tengah banyaknya gerai minuman Teguk yang ditutup akibat rugi, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) bisa bernafas lega. Pasalnya, perusahaan asal Singapura Visionary Capital Global Pte. Ltd. mengumumkan rencana akuisisi TGUK. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Visionary Capital Global menuturkan akan mengambil alih saham-saham alam PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) yang mewakili kurang lebih 69,34% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam TGUK. Disebutkkan, Visionary Capital Global akan mengambil alih 69,34% saham TGUK, yang dimiliki PT Dinasti Kreatif Indonesia, pemegang saham mayoritas TGUK.
Setelah penyelesaian transaksi tersebut, Visionary Capital Global akan menjadi pengendali TGUK. Tujuan rencana pengambilalihan ini adalah untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup pembeli. Lebih lanjut, negosiasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan dan penyelesaian dari rencana pengambilalihan dilakukan secara langsung antara pembeli dengan para penjual.
Adapun, materi negosiasi yang masih didiskusikan antara lain adalah mengenai nilai final rencana pengambilalihan dan waktu penyelesaian rencana pengambilalihan pada tanggal pengumuman ini. Visionary Capital Global juga menyampaikan tidak memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, saham yang diterbitkan oleh TGUK.
Nantinya, setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru TGUK, Visionary Capital Global akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan dalam POJK 9/2018. Pelaksanaan pengambilalihan maupun penawaran tender wajib akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang pasar modal.
Sebelumnya TGUK melaporkan, hingga Desember 2024 tinggal menyisakan 35 gerai. Perseroan sudah menutup lebih dari 100 gerainya hingga akhir 2024. Namun, perseroan berkomitmen untuk memperkuat gerai-gerai sisa itu untuk membalikkan posisi keuangan.
Daya beli masyarakat sangat rendah berdampak terhadap penurunan penjualan dan ini sudah dirasakan di kuartal I hingga kuartal III 2024. Dimana konsumen sekarang juga merasakan membeli online jadi lebih mahal. Tantangan tersebut membuat mereka lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok.
Perseroan menyebutkan, adapun penutupan ratusan gerai brand teh boba lokal itu terjadi belum setahun sejak perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun, TGUK mencatatkan sahamnya di BEI pada 10 Juli 2023 dengan meraup dana segar sekitar Rp65,14 miliar. Dalam waktu satu tahun setelah dibuka pada 2018, Teguk berhasil membuka 120 gerai di berbagai lokasi. Pada saat penawaran saham perdana (IPO), TGUK sudah memiliki total 145 gerai dengan 143 milik perseroan dan 2 dari kemitraan.
Tak hanya di Indonesia, seluruh gerai tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga ke New York Amerika Serikat.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) memutuskan membagikan dividen senilai Rp60…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berencana menerbitkan kembali…