Mengikuti Bursa Asia, IHSG Berada di Zona Merah

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/5) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 25,81 poin atau 0,36% ke posisi 7.188,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,18 poin atau 0,02% ke posisi 816,72.

“IHSG dan bursa regional Asia terpantau melemah pada awal pekan, meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang batas waktu pemberlakuan tarif sebesar 50 persen terhadap Uni Eropa. Kebijakan ini sempat meredakan ketegangan perdagangan jangka pendek," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus di Jakarta, kemarin.

Presiden AS Trump berencana menerapkan tarif sebesar 50% terhadap produk dari Eropa mulai 1 Juni 2025, namun, setelah melakukan diskusi dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, keputusan tersebut ditunda hingga 9 Juli 2025. Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati karena Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap iPhone yang dijual di AS tetapi tidak diproduksi di dalam negeri.

Hal ini menimbulkan ketidakpastian terhadap kebijakan perdagangan secara keseluruhan. Seringnya penundaan kebijakan oleh Presiden Trump memberikan kesan adanya keraguan dalam pengambilan keputusan tarif, sehingga pasar tetap waspada terhadap perubahan kebijakan yang tidak dapat diprediksi. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada periode 19 sampai 22 Mei 2025, aliran modal asing ke pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp14,73 triliun.

Dari sisi fiskal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa pemerintah berencana menurunkan biaya transportasi, termasuk tiket kereta api, pesawat, kapal ferry, dan tarif tol, serta menurunkan tarif listrik hingga 50% selama musim liburan sekolah pada Juni–Juli 2025 guna mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor energi paling tinggi yaitu 0,63%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,52% dan 0,34%.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor teknologi minus 2,57%, diikuti oleh sektor properti dan sektor keuangan yang masing-masing minus 1,57% dan 0,77%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ZYRX, INRU, FPNI, BAIK, dan SULI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LPGI, TOTL, FAST, AREA, dan FLMC.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.418.016 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,55 miliar lembar saham senilai Rp14,03 triliun. Sebanyak 225 saham naik, 414 saham menurun, dan 170-x tidak bergerak nilainya. 

 

BERITA TERKAIT

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…