NERACA
Jakarta - PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) menetapkan saham perdana (IPO) di harga Rp132 per saham yang merupakan batas atas pada rentang harga yang ditawarkan dalam bookbuilding, yakni Rp100-132 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.
Jumlah saham DKHH yang ditawarkan perseroan kepada publik sebanyak 530 juta saham atau 20,78% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sehingga, total nilai emisi tersebut mencapai Rp69,90 miliar. Mayoritas dana IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan, khususnya untuk pengembangan salah satu rumah sakit milik DKHH yang ada di Sukabumi, yakni RS DKH Cibadak. Selain RS DKH CIbadak, perseroan juga mengelola dua rumah sakit lainnya, yakni RS DKH Kedungwaringin dan DKH Sukatani yang sama-sama berlokasi di Kabupaten Bekasi.
Rincian penggunaan dana IPO perseroan adalah, sekitar Rp40,76 miliar akan digunakan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area rumah sakit DKH Cibadak. Perseroan akan membangun gedung lima lantai yang akan menyediakan sejumlah fasilitas, di ataranya fasilitas poliklinik, rawat inap eksekutif serta penyediaan rawan inap KRIS atau Kelas Rawat Inap Standar yang merupakan sistem baru yang menyamaratakan pelayanan rawat inap tanpa membedakan kelas peserta BPJS.
Manajemen DKHH menyebutkan bahwa saat ini, tingkat utilisasi layanan poliklinik DKH CIbadak telah mencapai sekitar 80%, sedangkan layanan rawat inap eksekutif memiliki tingkat utilisasi sekitar 82%, yang mencerminkan tingginya kebutuhan akan perluasan fasilitas rawat jalan dan rawat inap.
Selanjutnya, perseroan juga akan menggunakan sekitar Rp3,62 miliar dana IPO untuk belanja modal berupa pembelian CT-Scan serta alat medis dan non-medis yang akan digunakan RS DKH Cibadak. Kemudian, sekitar Rp612 juta dialokasikan untuk merenovasi RS DKH Cibadak yang ada saat ini. Sisanya, akan dipakai untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding Perseroan serta pembayaran vendor obat atau farmasi dengan mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO).
Selain saham baru, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 265 juta waran atau 13,12% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dengan rasio 2:1. Itu berarti, setiap dua saham baru milik investor berhak memperoleh 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp155 per waran.
Jika seluruh waran dieksekusi, maka perseroan berpotensi mendapatkan tambahan modal maksimal Rp41,07 miliar. Periode penawaran umum dimulai hari ini, 2 Mei 2025 dan akan berakhir pada 6 Mei 2025. Pencatatan saham dan waran DKHH di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 8 Mei 2025. (bani)
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…
Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…
NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…
Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…
NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…