Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik, teknologi, maupun kebijakan ekonomi internasional menjadi tantangan yang harus dihadapi saat ini.
Salah satu tantangan nyata adalah kebijakan proteksionis yang diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump, berupa perang tarif terhadap berbagai negara termasuk Indonesia.
Kebijakan ini menjadi simbol dari ketatnya kompetisi dagang internasional, sekaligus peringatan bahwa kemandirian dan inovasi adalah senjata utama bangsa hadapai persaingan global.
Hal ini disampaikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat membuka seminar bisnis bertajuk Gebyar Spirit Wirausaha Gemilang (GSWG) 2025 digelar oleh Asosiasi G-Coach Indonesia (AGCI) berkolaborasi dengan Nusantara Gilang Gemilang (NGG) dan Grounded Business Coaching (GBC) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Sabtu, 26 April 2025.
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemerintahan Provinsi DIY, Eling Pristiwanto, Gubernur menggarisbawahi bahwa wirausaha Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton, apalagi korban. "Kita harus menjadi aktor utama yang adaptif, berdaya tahan, dan berdaya saing tinggi. Spirit inilah yang ingin saya tekankan bahwa entrepreneur masa kini harus melek terhadap isu global, tangguh menghadapi ketidakpastian, serta memiliki kapasitas resilient dan transformative thinking,” jelas Sri Sultan.
Lebih lanjut Ngarso Dalem, menjadi wirausaha bukan sekadar berdagang. Dalam kearifan lokal Jawa ada prinsip urip iku urup, hidup harus memberi manfaat. "Wirausaha yang sejati adalah mereka yang hadir tidak hanya untuk memperoleh keuntungan namun juga untuk menebar kemaslahatan, memberdayakan, dan menyuburkan semangat gotong royong," tandas Sri Sultan.
GSWG 2025 diikuti lebih dari 400 peserta pengusaha dari skala kecil dan menengah dari berbagai kota di Indonesia.
Founder GBC Grand Master Coach Dr. Fahmi menyampaikan, dibutuhkan radikal optimisme dan menguatkan jaringan antar pemerintah dan stakeholder dalam membangun kekuatan ekonomi. Sektor yang mengalami kelesuan saat ini, dirasakan pada sektor pariwisata, kuliner, fashion karena daya beli turun. “Guncangan global, nasional, tekanan efisiensi, pengetatan target pajak, defisit APBN, hutang jatuh tempo, harus direspon oleh UMKM dan pengusaha pada umumnya dengan berbagai macam cara, tapi kata kuncinya adalah kemampuan untuk beradaptasi," kata Fahmi.
Presiden Nusantara Gilang Gemilang, Dr. Puguh Wiji Pamungkas, Gebyar Spirit Wirausaha Gemilang 2025 menjadi ruang berkonsolidasi di tengah situasi ekonomi tidak mudah. "Selain itu, melalui GSWG 2025 kita ingin menunjukkan kepada publik, bahwa kita berkontribusi untuk menaikkan kelas UMKM di Indonesia," ungkap Puguh.
Ketua Pelaksana GSWG 2025, Abdul Fiqih menjelaskan, dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat kegiatan, karena semangat budayanya yang kuat, atmosfer kreatifnya yang dinamis, dan komitmennya terhadap inovasi masa depan. “GSWG 2025 menjadi momentum sinergis antara seminar inspiratif yang membekali para pengusaha dengan strategi jitu maupun ilmu bermanfaat,” ungkap Fiqih.
Dalam event kewirausahaan yang diselenggarakan selama dua hari pada Sabtu-Minggu, 26-27 April 2025 itu menghadirkan sejumlah pembicara mulai dari Dr. Fahmi, Erik Hidayat, Dr. Armala, Kusnadi Ikhwani, Dr. Puguh Wiji Pamungkas, H. Jalal Abdul Nasir, Akhmad Yani Saefudin, Wasis Utomo dan dr. Wahyu Triasmara.
Selain menjadi ajang gathering yang dapat mempererat tali silaturahmi dan sinergi antar anggota AGCI, Gebyar Spirit Wirausaha Gemilang 2025 juga menambah semangat kewirausahaan dari berbagai kalangan. Kegiatan seminar dan gathering dirangkai dengan beberapa program lainnya seperti mini expo, business matching, exclusive gala dinner, malam apresiasi Gemilang Award 2025, merapi lavatour, hingga business visit (benchmarking) ke pengusaha lokal di Jogja.
Firdaus Usman, Sekjend AGCI yang juga Ketua Pengarah kegiatan ini menambahkan, GSWG 2025 bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi dirancang untuk menjadi katalisator pertumbuhan dan inovasi bagi para pelaku usaha, khususnya di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah. “GSWG 2025 juga diharapkan mendorong para anggota dan pengusaha pada umumnya untuk meningkatkan kapasitas, memperluas jejaring dan memperbesar dampak dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada,” pungkasnya.
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia bersama bersama beberapa mitra internasional menandatangani kesepakatan finalisasi pembiayaan (financial close) untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga…
NERACA Jakarta - Taiwan Tourism Administration menggelar kegiatan Taiwan Tourism Workshop di Jakarta. Kegiatan yang dihadiri ratusan travel agent Indonesia…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan pemanfaatan tanah negara di dalam kota…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia bersama bersama beberapa mitra internasional menandatangani kesepakatan finalisasi pembiayaan (financial close) untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga…
NERACA Jakarta - Taiwan Tourism Administration menggelar kegiatan Taiwan Tourism Workshop di Jakarta. Kegiatan yang dihadiri ratusan travel agent Indonesia…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan pemanfaatan tanah negara di dalam kota…