Jumlah Kunjungan Selalu Meningkat - Wisatawan Indonesia Berbondong Liburan Ke Taiwan

NERACA

Jakarta - Taiwan Tourism Administration menggelar kegiatan Taiwan Tourism Workshop di Jakarta. Kegiatan yang dihadiri ratusan travel agent Indonesia itu diadakan untuk lebih memperkenalkan pariwisata di Taiwan. Acara ini juga menyajikan kuliner khas Taiwan yang ramah muslim seperti Bubble Tea dan J&G Fried Chicken.

“Event ini mempertemukan pihak parisiwata Taiwan dengan para pelaku wisata di Indonesia. Dari kegiatan ini, kami berharap bisa dibuat paket wisata untuk masyarakat Indonesia yang lebih baik lagi. Sekarang ini masih awal tahun. Kami berharap pada pertengahan tahun sampai akhir tahun, angka kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan meningkat. Mereka dapat berwisata ke Taiwan dengan package yang lebih unik lagi,”kata Director of Taiwan Tourism Information Center in Jakarta, Abe Chou dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2024, jumlah wisatawan Indonesia yang berwisata ke Taiwan menyentuh angka 224 ribu orang atau naik 11,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Abe, angka ini membuktikan bahwa pasar Indonesia terhadap pariwisata Taiwan semakin meningkat. “Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan sudah kembali ke angka sebelum pandemi Covid 19.” ungkap Abe.

Abe mengungkapkan, Taiwan sebenarnya adalah negara yang berdiri di atas pulau yang kecil. “Tapi, kami punya laut yang bagus. Punya pegunungan yang bagus. Budaya dan seni kami juga sangat bagus. Orang-orang Indonesia yang tertarik dengan hal-hal itu pasti tertarik dengan pariwisata Taiwan,” tegasnya.

Kemudian agar semakin menambah jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan, tahun ini, Taiwan Tourism Administration mengusung empat konsep liburan. Yaitu, Saatnya Kuliner Terbaik, Saatnya berbelanja, Rasakan Keajaiban Alam, Nikmati hangatnya cinta. “Menurut saya, pasar Indonesia sangat besar bagi Taiwan. Jadi, ke depan, saya berharap konsep ini dapat masuk ke market Indonesia,” paparnya.

Sementara Deputy Representative of Taipei Economic and Trade Office in Indonesia, Dr. Trust Lin menambahkan, Indonesia adalah pasar paling penting di antara negara-negara Asia Tenggara. Terlebih, populasi muslim di Indonesia sangat besar. “Saya sangat mengerti pasar di Indonesia sangat mengutamakan muslim. Jadi, di Taiwan, segala aspek harus muslim friendly,” jelas Dr. Trust Lin.

Disampaikannya, perhatian pemerintah Taiwan terhadap umat muslim sudah bisa dilihat di Taiwan. “Taiwan sangat peduli dengan umat muslim di seluruh dunia. Bahkan, di Taiwan, sudah banyak mushola di tempat umum. Arah kiblat (di hotel-hotel Taiwan, Red) juga ada. Di Family Mart, sudah ada area khusus produk ramah muslim. Hal-hal seperti ini harus ditingkatkan agar wisatawan muslim semakin banyak ke Taiwan,” kata Dr. Trust Lin.

 

BERITA TERKAIT

Isu Kapal JKW Mahakam, Isu Hoaks Menyesatkan dan Mengancam Pembangunan Ekonomi Nasional

    NERACA Jakarta – Isu hoaks masih menjadi daya tarik tersendiri, padahal hal itu bisa menyesatkan dan mengancam fondasi…

Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus

  Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus JAKARTA-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan perubahan…

Wamenhub Beberkan Ada Investor Tertarik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyebutkan ada sejumlah perusahaan tertarik melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Isu Kapal JKW Mahakam, Isu Hoaks Menyesatkan dan Mengancam Pembangunan Ekonomi Nasional

    NERACA Jakarta – Isu hoaks masih menjadi daya tarik tersendiri, padahal hal itu bisa menyesatkan dan mengancam fondasi…

Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus

  Gelar RUPS, ANTM Rombak Pengurus JAKARTA-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan perubahan…

Wamenhub Beberkan Ada Investor Tertarik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyebutkan ada sejumlah perusahaan tertarik melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta…