NERACA
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/6) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 18,09 poin atau 0,25% ke posisi 7.204,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,59 poin atau 0,32 persen ke posisi 807,88.“Pelemahan IHSG juga tidak mengherankan, apalagi dengan rilis data indeks kepercayaan konsumen yang melemah tajam di bulan Mei,” ujar Fixed Income and Macro Strategist Mega Capital Indonesia LIonel Priyadi seperti dikutip Antara di Jakarta, kemarin.
Dari mancanegara pada Rabu (11/06), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengirim surat kepada negara mitra dagang dalam waktu satu atau dua minggu untuk menetapkan tarif perdagangan secara sepihak. Komentar ini muncul menjelang akan berakhirnya masa penangguhan 90 hari dari implementasi tarif timbal-balik (reciprocal tariff) pada tanggal 9 Juli.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa pemerintahan Trump mungkin akan memperpanjang jeda tarif 90 hari bagi beberapa negara untuk melanjutkan negosiasi perdagangan. Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 1,15%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 0,19% dan 0,11%. Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor teknologi minus 1,24%, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 0,72% dan 0,69%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JATI, KRAS, IKAN, KOPI, dan SMBR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MPXL, BAIK, MLPT, PGAS, dan UNIQ. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.415.015 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,46 miliar lembar saham senilai Rp13,75 triliun. Sebanyak 272 saham naik, 311 saham menurun, dan 233 tidak bergerak nilainya.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…