Keberagaman Anugerah dari Tuhan

NERACA

Palu - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) Zainal Abidin mengatakan keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa harus terus dirawat sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Keberagaman suku, agama budaya dan bahasa menjadi identitas bangsa," kata Zainal di Palu, Sabtu (26/4).

Ia mengemukakan, perbedaan tidak boleh dijadikan penghalang, justru harus dijadikan semangat dalam merawat kerukunan dan toleransi.

FKUB Sulteng dalam mengimplementasikan itu semua melalui program prioritas yang diusung, yakni peningkatan kerukunan antar umat beragama, moderasi beragama, dan pencegahan radikalisme serta terorisme.

Peningkatan kerukunan dimulai dari silaturahmi dengan pimpinan dan tokoh lintas agama, kemudian muhibbah kerukunan atau mengunjungi tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB.

"Pada program triwulan ke tiga, kami juga akan melaksanakan kemah pemuda lintas agama. Rencanannya akan dilaksanakan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, yang mana salah satu bentuk kegiatannya nanti penguatan kepedulian terhadap lingkungan dan penanaman pohon," ujarnya.

Guru Besar UIN Datokarama itu menekankan bahwa keberagaman ini adalah kekuatan, bukan kelemahan sehingga perlu dijaga keberlangsungannya.

Ia juga mengajak para tokoh lintasan agama konsisten mengampanyekan slogan "BahagiaBeragama" untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Inti pesan dari BahagiaBeragama, yakni kebahagiaan sejati dapat diraih ketika umat beragama mampu hidup berdampingan dengan penuh toleransi dan saling menghormati.

Di era globalisasi dan disrupsi digital, tantangan terhadap toleransi dan kerukunan semakin kompleks, maka FKUB berkomitmen menjaga kedamaian, kerukunan antar umat beragama guna memperkuat hubungan yang harmonis.

"Banyaknya perbedaan, potensi munculnya intoleransi, radikalisme, hingga polarisasi sosial sangat besar. Salah paham bisa muncul hanya karena perbedaan bahasa atau budaya. Oleh sebab itu masyarakat harus saling memahami satu sama lain," tutur Zainal.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan dalam menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa.

FKUB Sulteng juga telah membentuk kader pelopor kerukunan dunia maya melibatkan pemuda lintas agama sebagai salah satu program forum tersebut.

“Empat Pilar ini harus benar-benar dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang akan menjadi penguat kita di tengah perubahan zaman dan berbagai tantangan bangsa ke depan,” kata dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Penting Program Pemerintah yang Ramah Lansia

NERACA Sleman - Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Mohammad Iqbal Apriansyah menilai pentingnya program…

Hari Otda Momen Tingkatkan Sinergi Pusat-Daerah

NERACA Madiun - Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Maidi berpesan kepada jajarannya di lingkungan Pemerintah Kota Madiun bahwa peringatan Hari Otonomi…

Desentralisasi Percepat Kesejahteraan Masyarakat

NERACA Semarang - Anggota DPD RI Dr. Muhdi menekankan bahwa desentralisasi seiring otonomi daerah menjadi upaya percepatan pertumbuhan daerah dan peningkatan…

BERITA LAINNYA DI

Penting Program Pemerintah yang Ramah Lansia

NERACA Sleman - Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Mohammad Iqbal Apriansyah menilai pentingnya program…

Keberagaman Anugerah dari Tuhan

NERACA Palu - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) Zainal Abidin mengatakan keberagaman suku, agama, budaya dan bahasa…

Hari Otda Momen Tingkatkan Sinergi Pusat-Daerah

NERACA Madiun - Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Maidi berpesan kepada jajarannya di lingkungan Pemerintah Kota Madiun bahwa peringatan Hari Otonomi…