Jadikan Buku Sebagai Sumber Industri Kreatif Berbasis Konten

 

Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyatakan Indonesia International Book Fair (IIBF) yang diselenggarakan pada 24-28 September 2025 mendatang merupakan ajang untuk menjadikan buku sebagai sumber industri kreatif yang berbasis konten.

 

"Di IIBF 2025, kami ingin buku menjadi sumber industri kreatif yang berbasis konten, karena di semua negara dengan industri kreatif yang maju, buku itu menjadi inti dari konten-konten dari industri kreatif. Begitu banyak film yang bermutu itu lahir dari adaptasi buku," katanya, sebagaimana dikutip Antara.

 

Ia mencontohkan negara maju seperti Korea Selatan yang bisa menghasilkan karya-karya mendunia lewat pembiasaan membaca dan pengarusutamaan ekosistem perbukuan, yang didukung penuh oleh pemerintah.

 

"Karya bagus di seluruh dunia ini sebenarnya sumbernya dari buku. Korea Selatan dimulai dari buku, dengan pop culture yang sudah mereka mulai dari tahun 1995. Saat itu, bahkan ada lembaga penerjemahan yang menerjemahkan buku-buku asing. Pameran mereka selama 30 tahun didukung pemerintah, ini juga terjadi di negara-negara Eropa," ucapnya.

 

Menurutnya, minat baca di Indonesia sudah ada, namun pembiasaan membaca masih belum terbangun. "Minat baca ada, tetapi yang tidak tumbuh itu pembiasaan membaca. Di Indonesia buku sudah bebas PPN, tetapi karena persoalan akses, reading habit-nya masih kurang, padahal, membaca itu terbukti membuat kita lebih pintar dan bisa menangkal hoaks karena otak lebih aktif mengakses informasi," ujar dia.

 

Ia berharap, pemerintah bisa mengajak seluruh pihak untuk membangun budaya baca, mengingat dalam hal kemajuan literasi, Indonesia masih tertinggal negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.

 

"Di Vietnam ada book street, jadi ada satu wilayah khusus yang dibiayai penuh oleh pemerintah, di situ penerbit cukup menempati kios-kiosnya karena pemerintah sudah membiayai biaya listrik dan lain sebagainya. Sedangkan di Malaysia, ketika ada pameran buku, pengunjungnya sudah mencapai 1,8 juta, sementara di Indonesia, target kita seperti di IIBF ini masih 250 ribu pengunjung," paparnya.

 

Untuk itu, melalui ajang IIBF 2025, yang salah satu kegiatannya yakni story market, dapat menumbuhkan jejaring antarwahana hak cipta, yakni ajang bagi para penerbit, studio, platform konten web, serta para pemegang hak kekayaan intelektual untuk bertemu dengan para buyer melalui kalangan production house (PH), produser, penyedia layanan streaming, dan lain-lain.

 

"Di Indonesia Internasional Book Fair juga ada semacam book to screen, yang kemudian kita sebut sebagai story market, jadi bagaimana agar dari buku bisa menjadi industri kreatif yang lainnya. Kita mencoba untuk ke arah itu dengan selalu menghadirkan para kreator yang di luar buku, tetapi mereka akan mendapatkan inspirasi dari buku," tuturnya.

 

BERITA TERKAIT

Rayakan Hari Pendidikan Nasional, TikTok Ajak Kreator Sajikan Konten Edukasi yang Seru dan Informatif

  NERACA Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, TikTok Indonesia meluncurkan kampanye…

Tren Paternity Leave dan Pentingnya Peran Perusahaan Terapkan Budaya Kerja Inklusif

  Setiap tahunnya, perjalanan perempuan Indonesia meraih kesetaraan dan merasa lebih berdaya dicerminkan dari perayaan semangat di Hari Kartini Era…

Pentingnya Penjurusan dalam Dunia Pendidikan

  Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty menekankan penjurusan penting dilakukan pada…

BERITA LAINNYA DI

Rayakan Hari Pendidikan Nasional, TikTok Ajak Kreator Sajikan Konten Edukasi yang Seru dan Informatif

  NERACA Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, TikTok Indonesia meluncurkan kampanye…

Jadikan Buku Sebagai Sumber Industri Kreatif Berbasis Konten

  Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyatakan Indonesia International Book Fair (IIBF) yang diselenggarakan pada 24-28 September 2025…

Tren Paternity Leave dan Pentingnya Peran Perusahaan Terapkan Budaya Kerja Inklusif

  Setiap tahunnya, perjalanan perempuan Indonesia meraih kesetaraan dan merasa lebih berdaya dicerminkan dari perayaan semangat di Hari Kartini Era…