Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

NERACA

Jakarta - Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah ke pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).

“Yang perlu kita perhatikan di sini adalah bagaimana tren investasi ke depan, mau tidak mau, kita harus siap untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkelanjutan,” kata Rakhmat saat memberikan pemaparan pada “Indonesia CEO & Leaders Forum 2025: Redefining Indonesia’s Sustainable and Investment-Driven Property Sector” di Jakarta, Kamis (17/4).

Lebih lanjut, Rakhmat menilai hal ini akan menjadi tantangan bagi industri properti menyusul komitmen untuk mengurangi jejak karbon secara nasional dan global.

“Namun, ini tentunya adalah peluang bagi kita, bagaimana kita tidak hanya menciptakan residential atau properti baru yang ramah lingkungan, tapi juga bagaimana kita dapat merenovasi atau pun mengembangkan properti yang sudah ada menjadi lebih berkelanjutan,” jelas dia.

Selain itu, Rakhmat menilai saat ini sejumlah masyarakat Indonesia sebagai konsumen juga sudah memiliki kesadaran (awareness) untuk memiliki hunian yang lebih hijau.

“Ini kalau kita lihat tidak hanya tuntutan dari perusahaan, akan tetapi juga konsumen Indonesia. Konsumen pun ternyata sudah memiliki awareness akan keberlanjutan ini,” ujar Rakhmat.

Ia melanjutkan, saat ini total emisi karbon di wilayah properti masih cukup tinggi, sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pihak terkait termasuk pengembang dan pemerintah, untuk mencari solusi pengurangan emisi karbon ini.

“Tidak hanya melihat dari aspek operasional dari properti itu sendiri, tentunya di sini kita juga harus melihat aspek sosial dari properti itu sendiri,” kata dia.

Dalam paparannya, Rakhmat mengatakan Indonesia telah berkomitmen mencapai nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Dengan komitmen ini, pemerintah mendukung pengurangan emisi karbon di sektor real estate, yang berkontribusi sekitar 40 persen dari emisi karbon global menurut JLL 2022,” kata Rakhmat.

Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam sektor properti, lanjut dia, dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan dan investor.

Beberapa di antaranya adalah meningkatkan nilai dan daya saing aset; menarik penyewa yang peduli dengan lingkungan; menurunkan biaya operasional melalui sistem hemat energi; serta berdampak positif terhadap reputasi merek, keunggulan kompetitif, dan menciptakan keuntungan finansial jangka panjang.

Kemudian Rakhmat mengatakan, sektor properti, khususnya subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, telah menyumbangkan Rp122,9 triliun atau 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional tahun lalu.

“Kalau kita melihat dari angka tahun sebelumnya, bahwa memang realisasi di sektor properti kontribusinya adalah sebesar 7,2 persen dari total realisasi investasi nasional,” kata Rakhmat.

Menurut Rakhmat, properti menempati peringkat keempat besar sektor yang berkontribusi paling signifikan sepanjang 2024.

Selain properti, empat subsektor yang masuk dalam lima besar realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun lalu adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya (13,9 persen atau Rp238,4 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (11,1 persen atau Rp189,9 triliun); pertambangan (10,8 persen atau Rp184,7 triliun); dan jasa lainnya (7 persen atau Rp120,8 triliun).

Adapun realisasi investasi Januari-Desember 2024 secara keseluruhan adalah sebesar Rp1.714,2 triliun, meningkat 20,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Selain itu, Rakhmat mengatakan, sektor properti termasuk perumahan, kawasan industri dan perkantoran, juga berkontribusi sebesar 9,33 persen terhadap realisasi investasi nasional selama lima tahun terakhir.

“Realisasi investasi didominasi oleh PMDN sebesar Rp350,13 triliun atau 65 persen pada 2020-2024,” ujar Rakhmat.

Sementara, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, dan Maluku Utara menjadi lima lokasi yang menjadi tujuan investasi PMA dan PMDN selama periode 2020-2024.

“Lalu kalau kita lihat dari tren (penanam modal) luar negeri, Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong masih memegang peran penting karena memegang nilai besar,” kata dia.

Di sisi lain, secara umum, Rakhmat mengatakan, dibutuhkan investasi senilai Rp13.032,8 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

“Pada rentang waktu 2015-2024, PDB sektor real estate mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,31 persen. Sektor real estate dan konstruksi berkontribusi sebesar 6,74 persen terhadap tenaga kerja nasional pada 2020-2024,” kata Rakhmat.

“Untuk 2025-2029, kami membutuhkan dana, perkiraan kami adalah sebesar Rp13.000 triliun lebih. Ini juga diharapkan mampu menciptakan rumah berkualitas seiring dengan menciptakan sebanyak 3,3 juta lapangan kerja,” imbuhnya. (Mohar/Ant)

 

 

BERITA TERKAIT

AQUA Kenalkan AQF-220DF, Chest Freezer dengan Teknologi Canggih dan Tampilan Mewah

NERACA Jakarta – Di tengah ritme kehidupan yang serba cepat, masyarakat modern dituntut untuk semakin cerdas dalam mengatur waktu, keuangan,…

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tidak Pakai Dana APBN

NERACA Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan renovasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat tidak…

BTN Bidik Pertumbuhan Bisnis Naik Tiga Kali Lipat Lewat KPR

NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) membidik pertumbuhan bisnis naik tiga kali lipat lewat fokus penetrasi…

BERITA LAINNYA DI Hunian

AQUA Kenalkan AQF-220DF, Chest Freezer dengan Teknologi Canggih dan Tampilan Mewah

NERACA Jakarta – Di tengah ritme kehidupan yang serba cepat, masyarakat modern dituntut untuk semakin cerdas dalam mengatur waktu, keuangan,…

Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

NERACA Jakarta - Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah…

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Tidak Pakai Dana APBN

NERACA Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menegaskan renovasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat tidak…