KB Bank Catat Pendapatan Bunga di 2024 Capai Rp900 Miliar

 

NERACA

Jakarta - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) mencatat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) mencapai lebih dari Rp900 miliar pada 2024, dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik menjadi 1,3-1,4 persen.

 

"Saat ini, KB Bank telah melalui bagian tersulit dari perjalanan transformasi dan bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan," ucap Direktur Utama KB Bank Woo Yeul Lee, sebagaimana dikutip, kemarin.

 

Ia pun mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan yang telah membantu perseroan melakukan transformasi bisnis usai PT Bank Bukopin Tbk menjadi bagian dari KB Financial Group (KBFG) asal Korea Selatan melalui KB Kookmin Bank.

 

Sebelum transformasi, ia menuturkan bahwa rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada di kisaran 12 persen. Rasio tersebut tercatat stabil di level 16 persen pada akhir 2024, sehingga memberikan ruang gerak lebih besar untuk pertumbuhan.

 

Woo Yeul Lee menyampaikan bahwa kualitas aset juga mengalami peningkatan, dengan rasio kredit yang kurang berkualitas (loan at risk/LAR) yang berhasil ditekan dari 65 persen menjadi 23 persen pada tahun lalu.

 

Sementara terkait likuiditas, ia mengatakan bahwa rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) melonjak dari 90 persen pada 2020 menjadi 147 persen pada akhir 2024, jauh di atas standar yang ditetapkan oleh regulasi.

 

Sebagai bagian dari transformasi, KB Bank juga melakukan modernisasi sistem perbankan inti dengan mengadopsi Next Generation Banking System (NGBS) untuk menggantikan infrastruktur lama yang sebelumnya memiliki keterbatasan efisiensi operasional dan inovasi layanan.

 

Kehadiran sistem baru ini akan menghadirkan proses transaksi yang lebih cepat, keamanan yang lebih tinggi, serta kemudahan dalam pengelolaan layanan perbankan. Saat ini, KB Bank berada pada tahap pengujian akhir bersama regulator dan menargetkan implementasi penuh sistem baru tersebut pada awal kuartal II 2025.

 

"Dengan fondasi yang kini lebih solid serta adopsi teknologi yang lebih canggih, KB Bank optimis dapat mencapai kinerja positif, termasuk mencatatkan laba bersih untuk kinerja tahun 2025," imbuh Woo Yeul Lee.

 

BERITA TERKAIT

Respon OJK Terkait Merger Adira Finance dan Mandala Multifinance

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penggabungan usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (kode saham: ADMF)…

ADB dan Indonesia Konversi Pinjaman US$3,3 Miliar ke Rupiah

  NERACA Jakarta – Asian Development Bank (ADB/Bank Pembangunan Asia) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI) untuk mengonversi 27…

DJSN : Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Meningkat

    NERACA Jakarta – Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Nunung Nuryantono mengatakan, pada tahun ini terjadi peningkatan klaim terjadi…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Respon OJK Terkait Merger Adira Finance dan Mandala Multifinance

    NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penggabungan usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (kode saham: ADMF)…

ADB dan Indonesia Konversi Pinjaman US$3,3 Miliar ke Rupiah

  NERACA Jakarta – Asian Development Bank (ADB/Bank Pembangunan Asia) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI) untuk mengonversi 27…

DJSN : Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Meningkat

    NERACA Jakarta – Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Nunung Nuryantono mengatakan, pada tahun ini terjadi peningkatan klaim terjadi…

Berita Terpopuler