Pasca Restrukturisasi Rp26,3 Triliun - Bisnis Waskita Karya Tak Lagi di Proyek Jalan Tol

NERACA

Jakarta – Setelah resmi mendapatkkan persetujuan restrukturisasi dari 21 bank dengan nilai Rp26,3 triliun, kini pemerintah mengubah bisnis PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) agar tidak lagi jatuh dilubang yang sama. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau yang dikenal dengan Tiko mengatakan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tidak akan mengambil proyek jalan tol lagi."Mereka tidak akan mengambil tol lagi, karena dulu kan rugi di tol. Ke depan mereka tidak akan mengambil tol baru, untuk tol penugasan semua ada di Hutama Karya," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, dengan disetujuinya restrukturisasi dari 21 bank senilai Rp26,3 triliun, maka pengelolaan keuangan Waskita diharapkan akan lebih stabil. Lebih lanjut, Waskita juga akan mengerjakan proyek-proyek yang sudah berjalan seperti Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), penambahan Tol di Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Tol Cimanggis-Cibitung untuk membayar utang.

Dukungan dari 21 bank Himbara dan swasta, kata Tiko, diharapkan mampu membuat Waskita menjalankan proyek-proyek baru di luar tol."Nanti bertahap akan kita lepas sehingga ada divestasi yang mengurangi jumlah utang waskita secara bertahap," kata Tiko.

Waskita Karya juga berhasil mendapat persetujuan terkait Pokok Perubahan Perjanjian fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp5,2 triliun. Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho mengatakan, manajemen Waskita berkomitmen mengembalikan Waskita ke core business atau bisnis intinya sebagai kontraktor murni.

Perusahaan pun akan fokus memaksimalkan kapabilitas, pengalaman, dan keahliannya untuk mengerjakan proyek jalan, jembatan, gedung, infrastruktur, air, dan lainnya.
Selain itu, Waskita Karya berkomitmen terus memperkuat tata kelola perusahaan lewat penguatan di sisi Governance, Risk, dan Compliance (GRC), termasuk mengedepankan integritas, akuntabilitas, dan transparansi.
Penguatan tersebut juga dilakukan dengan membentuk sejumlah komite untuk melakukan profiling proyek rendah risiko yang memiliki uang muka berskema pembayaran monthly payment. Perseroan pun memastikan kegiatan operasional sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Hanugroho menyampaikan, ke depannya perseroan akan fokus pada divestasi untuk menurunkan kewajiban. Waskita sendiri masih memiliki 10 ruas tol dalam grup usaha Waskita Toll Road."Waskita optimis dengan dukungan dari berbagai pihak terkait melakukan divestasi atas sisa ruas tol yang masih dimiliki Waskita. Proses divestasi ini menjadi kunci dalam menurunkan kewajiban perusahaan," ujar Hanugroho.
Pada kuartal II 2024, Waskita mengantongi pendapatan sebesar Rp4,47 triliun. Pendapatan itu ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun. Penjualan beton atau precast berkontribusi sebesar Rp610,96 miliar terhadap pendapatan perseroan. Kemudian ditambah oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp563,34 miliar.

Selanjutnya, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8%. Kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Ada 12 proyek IKN yang dikerjakan Waskita, nilai kontraknya sebesar Rp7,7 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…

Buka Layanan QRIS Bantu Pedagang Sate Madura Berdaya Saing

Menjalankan usaha sate secara turun menurun, tidak membuat Sari (46) wanita asal Madura ini lupa mengikuti tren zaman kekinian dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dibalik Renyahnya Kripik Paswal - Ibu-Ibu Hebat Wujudkan Keterbatasan Jadi Kekuatan

Komitmen untuk selalu memberikan dampak positif lebih luas bagi masyarakat, mendorong Yayasan Baitul Mall BRILiant yang dibentuk BRI untuk bisa…

Manfaatkan KUR BRI - Usaha Toko Multi Jaya Berikan Asa Ekonomi Lebih Baik

Selalu jeli menangkap peluang menjadi kunci usaha untuk maju. Begitu juga yang dilakukan Diaz (35), pemilik toko Multi Jaya Electronic…

Buka Layanan QRIS Bantu Pedagang Sate Madura Berdaya Saing

Menjalankan usaha sate secara turun menurun, tidak membuat Sari (46) wanita asal Madura ini lupa mengikuti tren zaman kekinian dan…