NERACA
Jakarta – Mengawal perdagangan saham di pasar modal Senin (15/7), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memperdagangkan IDX Cyclical Economy 30. Dimana indeks telah diluncurkan pada Sabtu (13/7). BEI menyebut IDX Cyclical Economy 30 sebagai solusi alternatif bagi para investor dan manajer investasi dalam mengelola portofolio di tengah fluktuasi ekonomi.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, indeks ini dirancang untuk mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang solid. “IDX Cyclical Economy 30 mencakup saham-saham dari berbagai sektor cyclical seperti finansial, barang konsumen nonprimer, dan infrastruktur. Saham-saham tersebut dikenal karena memiliki kinerja yang signifikan yang dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi,”ujarnya.
Kautsar menjelaskan, proses pemilihan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 dimulai dengan menghapus saham-saham yang terdaftar di Papan Pemantauan Khusus, memilih saham-saham yang aktif diperdagangkan selama 12 bulan terakhir, dan saham yang sesuai dengan klasifikasi cyclical berdasarkan subsektor IDX Industrial Classification (IDXIC). Setelah itu, dipilih 30 saham yang mendapat peringkat tertinggi berdasarkan nilai transaksi, frekuensi perdagangan, kapitalisasi pasar free float, representasi masing-masing sektor cyclical, dan faktor fundamental.
Penghitungan indeks IDX Cyclical Economy 30 menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float dan menerapkan batasan bobot saham maksimal sebesar 25% yang diatur saat evaluasi dilakukan. “Indeks ini telah dihitung sejak tanggal dasarnya pada 1 Maret 2019 dengan nilai awal 100,” ujarnya.
Evaluasi rutin indeks IDX Cyclical Economy 30 terbagi menjadi Evaluasi Mayor dan Minor. Evaluasi Mayor dilakukan pada akhir Februari dan Agustus untuk memilih serta menyesuaikan ulang konstituen indeks. Sementara itu, Evaluasi Minor, yang berlangsung pada akhir Mei dan November, bertujuan untuk memperbarui faktor free float dan membatasi kembali bobot saham. Hasil evaluasi ini berlaku efektif pada Hari Bursa pertama bulan berikutnya.
Dengan kehadiran IDX Cyclical Economy 30, diharapkan para investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih adaptif terhadap perubahan siklus ekonomi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja portofolio mereka secara optimal. Di masa depan, indeks IDX Cyclical Economy 30 bisa menjadi panduan untuk menciptakan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks atau Exchange Traded Fund (ETF) indeks. Hal ini akan memudahkan investor untuk berinvestasi dalam saham-saham sektor cyclical dan memanfaatkan strategi diversifikasi yang disediakan oleh indeks IDX Cyclical Economy 30.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…
Perluas penetrasi pasar di Indonesia, Xiaomi resmi meluncurkan Redmi 13x, smartphone entry-level dengan fitur terbaik di kelasnya untuk mendukung gaya…
Kejar pertumbuhan penjualan, perusahan minuman kesehatan PT Yakult Indonesia Persada hadirkan varian rasa baru yakni rasa mangga,”Menyesuaikan dengan kebutuhan generasi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…
Perluas penetrasi pasar di Indonesia, Xiaomi resmi meluncurkan Redmi 13x, smartphone entry-level dengan fitur terbaik di kelasnya untuk mendukung gaya…
Kejar pertumbuhan penjualan, perusahan minuman kesehatan PT Yakult Indonesia Persada hadirkan varian rasa baru yakni rasa mangga,”Menyesuaikan dengan kebutuhan generasi…