Bayar Utang - Jaya Ancol Terbitkan Obligasi Rp600 Miliar

NERACA

Jakarta- Danai pelunasan utang kepada Bank DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akan menawarkan obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2024 senilai Rp600 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi III PJAA sebesar Rp1,5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Obligasi ini terdiri atas seri A, B dan C dengan tenor masing-masing tiga tahun, lima tahun dan tujuh tahun. Adapun jumlah pokok dan bunga untuk masing-masing seri obligasi PJAA belum disebutkan oleh manajemen perseroan. Penawaran awal obligasi PJAA dimulai pada 19-25 Juni 2024.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk penawaran obligasi PJAA pada 28 Juni 2024. Penawaran obligasi PJAA akan dimulai pada 01-02 Juli 2024. Rencananya, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2024. Emiten bidang pariwisata dan properti ini menyebutkan, dana dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi sebesar Rp502,79 miliar akan digunakan untuk pembayaran pokok utang dan denda pelunasan dini atas utang kredit investasi di PT Bank DKI.

Kemudian sisanya akan digunakan untuk pembayaran pokok utang fasilitas kredit modal kerja di PT Bank DKI. Sebagai informasi, PJAA membukukan pendapatan Rp255,6 miliar di kuartal pertama 2024 atau turun 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar Rp260.3 miliar.

Agung Praptono, Corporate Secretary PJAA pernah mengatakan, sebagai perusahaan properti yang juga mengelola kawasan wisata, karakter bisnis PJAA sangat dipengaruhi oleh musim libur, dan diketahui bahwa dalam kuartal I - 2024 telah terjadi pergeseran bulan puasa yang mempengaruhi penurunan pendapatan segmen tersebut. “Kalender Bulan Maret tahun ini hampir 70% merupakan bulan puasa Ramadhan, dimana karakter pada bulan puasa akan terjadi tren penurunan kunjungan wisatawan dan disaat yang sama kami melakukan belanja operasi lebih besar persiapan menyambut peak season libur lebaran guna memberikan konten kawasan, pengalaman liburan, serta customer journey yang semakin baik dan berbeda dari sebelumnya. Hal ini tentu membawa konsekuensi peningkatan biaya yang mempengaruhi pencapaian laba Perusahaan di kuartal pertama 2024 ini,” tambah Agung.

Lebih lanjut, Agung Praptono menyatakan dengan didukung komitmen manajemen untuk mengendalikan BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional), PJAA optimis kinerja perusahaan akan tergambar lebih baik pada semester pertama 2024. Untuk mendanai perluasan kawasan, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2 triliun. Dimana sumber pendanaan tersebut akan dimanfaatkan lewat instrument di pasar modal seperti penerbitan obligasi dan juga pendanaan di perbankan.

BERITA TERKAIT

Hari Jadi PP Presisi Ke-21 - Gelar Kegiatan Sosial dan Kepedulian Sesama

Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Hari Jadi PP Presisi Ke-21 - Gelar Kegiatan Sosial dan Kepedulian Sesama

Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…