NERACA

Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, terus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, saat menerima kabar yang tidak jelas melalui berbagai platform digital. Selain itu juga, agar selalu bijak dalam menyikapi setiap kabar yang beredar, dan menerima informasi yang belum tentu jelas keabsahan kabar tersebut.

"Kami menghimbau agar masyarakat selalu hati-hati, saat menerima informasi yang tidak jelas melalui berbagi platform digital, baik melalui aplikasi, website, atau layanan lainya," ujar Pranata Humas, Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), pada Diskominfo Kota Sukabumi, Riksan Satya Prawira, Rabu (11/6).

Apalagi, lanjut Riksan, dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, banyak beredar informasi hoax yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab."Banyaknya kabar hoax itu kan salah satu konsekuensi pesatnya teknologi. Namun, disisi lain ada oknum yang memanfaatkan tidak baik," terangnya.

Pihaknya mengaku, selama ini Diskominfo telah melakukan bantahan terhadap informasi kabar hoax yang beredar. Selama periode Maret 2025 hingga April 2025, ada sekitar 15 hoax yang telah diklarifikasi. Dari jumlah tersebut, satu kabar hoax tentang akun whatsapp (WA) palsu mengatasnamakan Camat Cibeureum. Kemudian 9 diantaranya klarifikasi dari konten video. Seperti, hoax deterjen untuk melembabkan wajah, dan terkait hoax tsunami, hoaks perpanjangan diskon tarif listrik, link THR pemerintah, dan hoax voucher Alfamart."Alhamdulillah, belasan kabar hoax tersebut sudah kami lakukan klarifikasi," katanya.

Bahkan, sambung Riksan, khusus pemalsuan akun mengatasnamakan Camat Cibeureum, diperkuat juga bantahnya oleh jabar cyber hoax. Karena, indikasinya berujung kepada upaya penipuan. Pasalnya, akun palsu tersebut, mengontak ke beberapa pihak dengan mengatasnamakan Camat Cibeureum.

"Kami berupaya untuk memutus penyebaran kabar hoax tersebut, sejak 16 April 2025 kemarin. Bahkan, diperkuat juga oleh jabar cyber hoaks," tandasnya.

Untuk itu, selalu memeriksa sumber satu informasi, tidak terprovokasi judul provokatif, memastikan kredibilitas satu sumber informasi, dan tidak mudah membagikan satu informasi tanpa mengecek keabsahan informasi tersebut."Masyarakat, lebih baik mengecek dulu kebenaran informasi yang diterima, sebelum di share kembali ke yang lain," imbuhnya.

Riksan juga mengajak kepada semua pihak untuk kolaborasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah, apabila mendapatkan informasi yang kurang meyakinkan. Begitu juga, tambahnya Diskominfo akan terus meluruskan informasi-informasi hoax tersebut. Terutama yang menyangkut dengan nama Pemkot Sukabumi.

"Kalau masyarakat ragu ketika mendapatkan kabar yang tidak jelas, bisa datang langsung ke kantor Diskominfo Kota Sukabumi,  untuk mengecek kebenaran informasi yang kurang meyakinkan tersebut," pungkasnya. Arya