NERACA
Jakarta — Guna menjaga kesehatan keuangan, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mengumumkan adanya pengajuan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap perseroan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Meskipun demikian perseroan terima pemberitahuan resmi dari pengadilan negeri Jakarta Pusat,”Perseroan hingga saat ini belum menerima relaas atau pemberitahuan resmi dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,”kata Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan keterbukaan informasi, perkara PKPU itu didaftarkan pada 10 Juni 2025 dengan Nomor Register 151/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Permohonan diajukan oleh PT Sinergi Karya Sejahtera dengan WEGE sebagai termohon.
Dia menyatakan bahwa jika telah menerima relaas, WEGE akan terlebih dahulu melakukan verifikasi atas nilai dan dasar klaim yang diajukan oleh pemohon sebelum memberikan tanggapan resmi melalui mekanisme hukum yang berlaku. Menurutnya, sampai dengan saat ini, belum terdapat dampak operasional maupun keuangan terhadap kegiatan usaha perseroan akibat pengajuan PKPU tersebut.
WEGE tercatat membukukan beban keuangan sebesar Rp7,83 miliar pada kuartal I/2025, turun 7,10% dari periode sama tahun sebelumnya yakni Rp8,43 miliar. Namun di sisi lain, capaian laba bersih WEGE mengalami penurunan signifikan. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 92,29% atau dari posisi Rp4,44 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp342,80 juta.
Perseroan sejatinya membukukan pendapatan sebesar Rp543,26 miliar atau tumbuh 14,56% year on year (YoY). Dengan beban pokok senilai Rp489,57 miliar, laba kotor WEGE juga masih positif di level Rp53,58 miliar atau tumbuh 11,60% YoY. Akan tetapi, beban usaha yang membengkak 56,65% YoY menjadi Rp41,13 miliar dan ditambah beban lainnya membuat WEGE membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp322,45 juta atau merosot 92,75% secara tahunan.
Sebagai informasi, WEGE menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,58 triliun. Angka tersebut naik sebesar 34,43% dari realisasi Rp2,66 triliun sepanjang 2024."Mayoritas target perseroan direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 59,2%, BUMN 20,7%, dan swasta sekitar 20,1%," kata Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita.
Sementara untuk tipe proyek yang disasar, perseroan menargetkan kontribusi terbesar dari perkantoran sebesar 44,4%. Selanjutnya, fasilitas publik diproyeksikan berkontribusi sebesar 38,8%, serta hunian sebesar 16,8%."Demi mencapai target 2025, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan, maupun strategi keuangan." ujar Hadian.
Selain itu, WEGE menargetkan penjualan mencapai Rp4,4 triliun pada 2025. Sementara laba bersih ditargetkan menembus Rp46 miliar. Ditambahkan Hadian, WEGE melihat peluang strategis di tahun 2025 untuk mendukung program pemerintah tiga juta rumah, yang bertujuan menyediakan hunian berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, perseroan juga berkomitmen mendukung penguatan ketahanan pangan dan pengembangan pariwisata lokal melalui inovasi produk Modular WEGE.
Dengan teknologi modular, WEGE optimistis dapat mempercepat proses konstruksi, meningkatkan mutu proyek, serta mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan."Modular WEGE memungkinkan proses pembangunan lebih cepat dan terstandarisasi, menjadikannya solusi ideal untuk kebutuhan skala besar seperti program Tiga Juta Rumah," katanya.
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…