Hari Kewirausahaan Nasional Sebagai Momentum Perkuatan Ekosistem Berwirausaha

NERACA

Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyebut Hari Kewirausahaan Nasional sebagai momentum bagi pengusaha Indonesia untuk memperkuat ekosistem berwirausaha.

"Hari Kewirausahaan Nasional adalah momen kesetaraan dan penghormatan dari Presiden Prabowo Subianto untuk para pengusaha," ujar Maman di Jakarta.

Menurut Maman pengusaha Indonesia sudah berbekal semangat yang tangguh ditopang dengan hadirnya regulasi yang mendukung sehingga ekosistem berwirausaha bisa semakin berkembang.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, ada komitmen penuh untuk terus mendukung penguatan dan pengembangan ekosistem kewirausahaan di Indonesia," kata Maman.

Menurut Maman, berbagai kebijakan dan keberpihakan bagi wirausaha dan UMKM diwujudkan mulai dari kemudahan perizinan, akses permodalan, peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pendampingan, hingga fasilitasi pemasaran dan digitalisasi, kemitraan usaha dan rantai pasok hulu-hilir. 

"Kami percaya, dengan dukungan yang tepat, wirausaha dan UMKM kita bisa naik kelas, maju, dan berdaya saing," ujar Maman.

Di hadapan ribuan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan pengusaha UMKM yang juga bertepatan dengan HUT HIPMI ke-53, Menteri Maman berpesan bahwa target capaian rasio kewirausahaan sebesar 3,6 persen pada 2029 bukan sekadar angka, tetapi cerminan semangat dan keinginan wirausahawan untuk terus tumbuh dan menghasilkan inovasi.

"Tema ‘Wirausaha Tangguh-UMKM Tumbuh, Indonesia Maju’ bukan sekadar slogan. Ini adalah sebuah afirmasi, sebuah visi. Kita ingin melihat wirausaha kita semakin tangguh, tidak hanya dalam bertahan menghadapi krisis, tetapi juga dalam memanfaatkan peluang," ujarnya.

Maman menyebut, banyak pihak yang ingin wirausaha dan UMKM terus tumbuh, tidak hanya secara kuantitas, tetapi juga kualitas, berdaya saing global, dan mampu berkontribusi lebih besar lagi bagi produk domestik bruto.

Karena menurutnya, pada akhirnya pertumbuhan wirausaha dan UMKM yang akan menjadi fondasi kokoh bagi terwujudnya Indonesia Maju, Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan sejahtera.

"Pengembangan dan penguatan kewirausahaan dapat menjadi salah satu pilar utama strategi pembangunan ekonomi nasional. Karena setiap wirausaha baru yang lahir bukan hanya menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga membuka peluang kerja bagi orang lain," kata Maman. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Budi Santoso menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah  dan perguruan tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia unggul di bidang perdagangan. Dalam hal ini, kolaborasi dilakukan untuk melahirkan wirausahawan muda.

“Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya  dengan perguruan tinggi dalam mengembangkan wirausaha dan mencetak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinakhodai anak-anak muda, khususnya yang telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi,” kata Budi.

Dalam mendukung terwujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045, Kemendag berkomitmen penuh mendukung pengembangan kewirausahaan. Kemendag juga konsisten menggandeng generasi muda untuk berperan aktif menjadi wirausahawan yang membuka lebih banyak lapangan kerja. Kemendag menargetkan rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai angka 4 persen dari total angkatan kerja.

Kemendag pun berfokus pada tiga program kerja prioritas, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

“Saya ingin mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk mengembangkan UMKM dan bergabung dalam program UMKM BISA Ekspor. Kemendag akan memfasilitasi pelatihan untuk menjadi eksportir. Semua mudah karena dapat dilakukan secara daring. Peluang ekspor Indonesia ke pasar global tetap besar di tengah perang dagang,” ajak Budi.

Seperti diketahui bahwa Ekonomi IndonesiaTriwulan I-2025 tumbuh 4,87 persen dibanding periode yang sama pada 2024. Ekspor barang dan jasa mencatatkan pertumbuhan tertinggi,  yaitu sebesar 6,78 persen. 

Neraca perdagangan Indonesia periode Januari—Maret 2025 mencatat surplus sebesar USD4,33  miliar. Kinerja positif ekspor pun menjadi salah satu tumpuan dalam menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika global.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Indoonesia Segera Miliki FLNG Terbesar Ke-9 Di Dunia

NERACA Teluk Bintuni – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki Floating Liquified…

Hilirisasi Tambang Buka Lapangan Kerja di Daerah Tertinggal

NERACA Jakarta - Hilirisasi sektor pertambangan diyakini menjadi jalan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan…

Ekspor Alas Kaki Terus Meningkat

NERACA Salatiga – Industri alas kaki nasional terus menunjukkan performa yang impresif di kancah global. Hal ini tercermin dari capaian…

BERITA LAINNYA DI Industri

Indoonesia Segera Miliki FLNG Terbesar Ke-9 Di Dunia

NERACA Teluk Bintuni – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki Floating Liquified…

Hilirisasi Tambang Buka Lapangan Kerja di Daerah Tertinggal

NERACA Jakarta - Hilirisasi sektor pertambangan diyakini menjadi jalan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan…

Ekspor Alas Kaki Terus Meningkat

NERACA Salatiga – Industri alas kaki nasional terus menunjukkan performa yang impresif di kancah global. Hal ini tercermin dari capaian…