Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA

Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak produksi. Emiten pertambangan nikel ini pun menyiapkan dana investasi sebesar Rp390 miliar untuk aksi korporasi tersebut. “Kami memiliki target secepatnya, tetapi saat ini posisi untuk proses persetujuan di Kementerian ESDM," kata Direktur NICL, Roni Permadi Kusumah di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, aksi akuisisi tersebut saat ini masih menunggu persetujuan Menteri ESDM terkait perubahan pemegang saham SMA. Perseroan berharap persetujuan bisa rampung dengan cepat. Dia menjelaskan, proses yang telah dilalui NICL cukup panjang.

Adapun, seiring dengan menunggu proses persetujuan Menteri ESDM, perseroan telah ancang-ancang dana investasi dengan nilai sebesar Rp390 miliar. Dana yang disiapkan berasal dari dana kas internal. Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka mengatakan, akuisisi SMA merupakan bagian dari rencana strategis perseroan sebagai upaya menciptakan nilai tambah. "Semoga dibantu juga di Kementerian ESDM dalam proses persetujuan, akuisisi Sumber Mineral Abadi. Diharapkan tahun ini bisa berjalan dengan baik," ujar Ruddy.

Adapun, selain aksi korporasi berupa akuisisi SMA, NICL tidak menutup kemungkinan adanya langkah aksi korporasi lainnya. "Akuisisi atau kerja sama, kami jajaki dan tidak menutup kemungkinan ada kerja sama atau menjadi bagian dari partner lain. Langkah aksi korporasi sudah dalam pembicaraan intensif," tutur Ruddy.

Langkah akuisisi dilakukan NICL seiring dengan geliat memacu produksi nikel tahun ini. Pada 2025, PAM Mineral menargetkan volume produksi sebesar 809.875 ton, sedangkan entitas anak PT Indrabakti Mustika (IBM) diharapkan mencapai produksi hingga 1.798.791 (1,79 juta) ton. Sejalan dengan target produksi tersebut, NICL dan entitas anak merencanakan penjualan sebesar 2.608.666 (2,60 juta) ton ore nikel, dengan kadar nikel berkisar antara 1,3% hingga 1,65% Ni.

Total volume penjualan kemudian diharapkan meningkat menjadi 3,3 juta ton, dari rencana awal 2,60 juta ton karena rencana penambahan 700.000 ton pada entitas anak. NICL saat ini mengoperasikan dua tambang, yakni di PAM Mineral sendiri dengan cadangan 6 juta wet metrik ton (WMT) dan PT Indrabakti Mustika (IBM) dengan cadangan 22 juta WMT.

Pada 2024, NICL dan PT IBM telah menambang bijih nikel sebanyak 1,96 juta ton dan melakukan penjualan 2,3 juta ton. Sejumlah 0,34 juta ton berasal dari inventory tahun sebelumnya. Pada area IUP PAM Mineral yang berlokasi di Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sekitar 45% dari area sumber daya sudah tertambang. Adapun, PT IBM yang berlokasi di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, area tertambang baru mencapai 22% dari area sumber daya.

Per Maret 2025, NICL telah melakukan penjualan sebesar 357.000 ton dari target RKAB 800.000 ton. Entitas anak PT IBM telah melakukan penjualan sebesar 645.000 ton dari target RKAB 1,8 juta ton. Direktur NICL Herman Thio menyampaikan dengan target penjualan 3,3 juta ton nikel pada 2025, perseroan menargetkan laba bersih sekitar Rp650 miliar. Per Maret 2025, NICL mencatatkan penjualan Rp543,91 miliar, naik 365,68% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp116,79 miliar.

Peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan volume penjualan nikel sebesar 995.834 wet metrik ton (WMT) dibandingkan 222.791 WMT per kuartal I/2024. Adapun, laba periode berjalan melonjak 1.473,78% menjadi Rp193,13 miliar per Maret 2025, dari sebelumnya Rp12,19 miliar per Maret 2024. Untuk laba targetnya pada 2025 sekitar Rp650 miliar.

BERITA TERKAIT

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…

Standar Green Building - Rumah Susun di IKN Garapan PTPP Raih MURI

NERACA Jakarta -Melalui proyek Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mencatat…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Genjot Produksi - PAM Mineral Siapkan Akuisisi Sumber Mineral Abadi

NERACA Jakarta- Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) tengah siapkan akuisisi PT Sumber Mineral Abadi (SMA) guna mendongkrak…

IPO Lighthouse Tambah Kepercayaan Pasar

NERACA  Jakarta — Pasar IPO diyakini masih tumbuh meski di tengah kondisi pasar yang volatil dan bahkan pihak PT Bursa…

IHSG Menguat di Tengah Pelemah Bursa Asia

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/5) sore ditutup menguat di tengah pelemahan…