NERACA
Serang - Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa meminta pemerintah daerah (pemda) baik provinsi, kabupaten kota setempat serius menangani persoalan pengangguran yang masih tinggi meski data statistik menunjukkan tren penurunan secara tahunan.
Menurut Yeremia di Kota Serang, Rabu (7/5), berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Banten memang turun dari 7,02 persen pada Februari 2024 menjadi 6,64 persen pada Februari 2025.
Namun, ia menyoroti adanya stagnasi dalam enam bulan terakhir, yakni dari 6,68 persen pada Agustus 2024 menjadi 6,64 persen pada Februari 2025.
"Perang dagang ini tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, kalo melambat maka upaya penurunan angka pengangguran akan terhambat," kata Yeremia.
Ia juga mengutip data BPJS Ketenagakerjaan Banten yang mencatat sebanyak 9.660 warga mengajukan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) senilai lebih dari Rp23 miliar pada periode Januari hingga Maret 2025.
Oleh karena itu, Yeremia mendorong Pemprov dan pemda di Banten agar tidak hanya bergantung pada angka statistik, melainkan melakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi riil masyarakat.
"Pemprov Banten juga pemda perlu mengambil langkah-langkah antisipatif supaya stagnasi penurunan angka pengangguran tidak terlalu lama misalnya dengan mendorong sektor UMKM, dan pemanfaatan produk lokal," ujar dia.
Ia menilai peningkatan daya saing produk lokal serta penguatan kewirausahaan dapat menjadi solusi jangka menengah menghadapi dampak ketidakpastian global akibat perang dagang.
"Pemprov dan pemda setempat harus bisa memaksimalkan potensi yang ada di daerahnya, sebab Banten ini merupakan daerah yang kaya akan sumber daya. Kita harus dapat mengoptimalkan sumber daya itu, baik untuk kebutuhan pangan nasional maupun internasional," ujar Yeremia.
Sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten pada Februari 2025 tercatat sebesar 6,64 persen atau turun 0,38 persen poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,02 persen.
Menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang diterima di Kota Serang, Selasa, menyebutkan penurunan terjadi baik pada TPT laki-laki maupun perempuan.
Untuk TPT laki-laki tercatat 6,65 persen dan TPT perempuan 6,63 persen. Keduanya menurun masing-masing 0,30 dan 0,51 persen poin dibanding Februari 2024. Ant
NERACA Jakarta - Bila sosok Ekawati Rahayu Putri kini terbilang sukses sebagai seorang pengusaha dengan mengusung brand Curenex (kosmetik) dan…
NERACA Jakarta - Indonesia siap menggelar Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang akan berlangsung pada…
NERACA Depok - Meski proses sudah terlambat sesuai ketentuan peraturan perundangan. DPRD Kota Depok terkesan "Ragu-ragu" untuk memberikan informasi secara…
NERACA Jakarta - Bila sosok Ekawati Rahayu Putri kini terbilang sukses sebagai seorang pengusaha dengan mengusung brand Curenex (kosmetik) dan…
NERACA Jakarta - Indonesia siap menggelar Sidang ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang akan berlangsung pada…
NERACA Serang - Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa meminta pemerintah daerah (pemda) baik provinsi, kabupaten kota setempat serius…