Kalbe Farma Cetak Laba Bersih Rp1,07 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) membukukan pertumbuhan penjualan 5,76% year-on-year (YoY) dari Rp8,36 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp8,84 triliun pada kuartal I/2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Di sisi profitabilitas, KLBF meraih laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,07 triliun pada kuartal I/2025. Capaian itu meningkat 12,43% YoY dari Rp957,56 miliar pada kuartal I/2024. 

Perseroan menyampaikan pertumbuhan laba bersih disebabkan oleh pertumbuhan positif di segmen bisnis obat resep, produk kesehatan, distribusi dan logistik, serta didukung pengelolaan biaya operasional yang baik.  Pada saat yang sama, margin laba kotor meningkat menjadi sebesar 41,6% dibanding kuartal I/2024 karena penurunan harga bahan baku serta bauran produk.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Irawati Setiady mengatakan, kinerja kuartal I/2025 cukup positif dengan pertumbuhan volume permintaan yang dibarengi dengan perbaikan margin.“Berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, terapi sel, obat generik dan alat kesehatan,”ujarnya.

Dirinya menambahkan, walaupun menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, perseroan meyakini mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia. Di segmen obat resep, KLBF mengambil langkah mengembangkan penetrasi obat-obatan specialty di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, Kalbe akan melanjutkan inisiatif rejuvenasi merek serta pengembangan produk kesehatan pada kategori preventif dalam jangka panjang. Kalbe Farma juga terus berfokus pada pengembangan produk nutrisi dengan harga lebih terjangkau dan produk kategori ready- to-drink agar dapat mendorong pertumbuhan, sementara inisiatif branding akan terus dijalankan untuk memperkuat persepsi pasar. “Strategi Kalbe untuk mengembangkan bisnis distribusi melalui pengembangan alat kesehatan akan terus dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Untuk mempertahankan margin ke depan, lanjutnya, KLBF akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan.  KLBF akan menerapkan strategi kenaikan harga secara selektif dengan memperhatikan daya beli masyarakat. Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang asing untuk keperluan impor bahan baku. “Perseroan mempertahankan panduan 2025 pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada kisaran 8%–10% serta kebijakan dividen dengan rasio 45%–55% terhadap laba bersih.”katanya.

BERITA TERKAIT

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…