Meskipun penyakit diabetes merupakan penyakit keturunan, namun mereka yang tidak punya riwayat keterunan juga bisa terkena apabila pola makan tidak dijaga dengan baik. Bahkan penyakit ini sendiri bisa menyerang anak muda dan tidak melulu orang tua.
Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FK Untag Surabaya, Dimas Aryo Pamungkas mengingatkan diabetes kini tidak lagi menjadi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut (lansia) namun juga usia muda. Berdasarkan data National Diabetes Integration 2025, sekitar 12% kasus diabetes tipe 2 di Asia Tenggara berasal dari kelompok usia muda, termasuk Indonesia."Gejala awal seperti tubuh cepat lelah, sering buang air kecil pada malam hari, berat badan turun tanpa sebab, hingga kesemutan perlu diwaspadai," ujarnya di Surabaya, kemarin.
Dirinya mengungkapkan, kekhawatiran terhadap pola konsumsi minuman manis pada kalangan anak remaja. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan konsumsi sebesar 20% pada usia 17–20 tahun dalam lima tahun terakhir."Minuman kekinian bisa mengandung 60–80 gram gula per porsi, padahal batas harian hanya 50 gram," kata Dimasa Aryo Pamungkas.
Disampaikannya, diabetes pada usia muda berisiko menimbulkan komplikasi lebih cepat, seperti gangguan jantung dan ginjal dalam 10–15 tahun ke depan. Oleh karena itu, dirinya menekankan pentingnya pencegahan melalui pola hidup sehat, termasuk olahraga minimal 150 menit per minggu, menjaga pola makan, dan tidur cukup.
Dia menceritakan, kasus seorang pasien berusia 22 tahun dengan kadar gula darah 500 mg/dL yang mengalami komplikasi serius dan akhirnya meninggal dunia."Diabetes seperti jebakan manis. Kita merasa sehat, padahal organ-organ sudah mulai rusak. Jangan tunggu sakit, baru menjaga pola hidup," ucap Dimas Aryo Pamungkas.
Sebagai informasi, jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dan bahkan menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. Persoalan ini menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan, mengingat diabetes melitus merupakan ibu dari segala penyakit. Seperti ibu yang melahirkan banyak anak, diabetes dapat “melahirkan” berbagai penyakit lain.
Berangkat dari hal tersebut, pemerintah terus meningkat edukasi dalam menekan angka diabetes. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan diabetes pada anak-anak, mengingat kekhawatiran terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia."Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal," ujar Menkes.
Dirinya mengungkapkan, diabetes tipe 1 yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal, dengan kemungkinan bisa menyebabkan kematian. Dalam upaya untuk menangani masalah ini, Menkes mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah yang dipelopori oleh Presiden Prabowo Subianto yaitu program skrining kesehatan untuk masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak."Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining diabetes ini untuk kelompok anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih dini dan penanganannya lebih cepat," kata Menkes.
Menjadi negara tropis, potensi penyebaran malaria tentunya sangat besar. Indonesia sendiri juga termasuk dalam daftar negara dengan kasus malaria tinggi,…
Dokter spesialis dermatologi venereologi estetika Fitria Amalia Umar menyampaikan saran untuk para calon haji persiapan dalam menjaga kesehatan kulit…
Sejumlah organisasi kesehatan dan pakar komunikasi menyebutkan, maraknya upaya normalisasi penggunaan vape melalui klaim-klaim menyesatkan yang tidak didukung oleh…
Menjadi negara tropis, potensi penyebaran malaria tentunya sangat besar. Indonesia sendiri juga termasuk dalam daftar negara dengan kasus malaria tinggi,…
Meskipun penyakit diabetes merupakan penyakit keturunan, namun mereka yang tidak punya riwayat keterunan juga bisa terkena apabila pola makan tidak…
Dokter spesialis dermatologi venereologi estetika Fitria Amalia Umar menyampaikan saran untuk para calon haji persiapan dalam menjaga kesehatan kulit…