NERACA

Sukabumi - Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), tidak boleh hanya didasari pada persoalan teknis atau keterbatasan anggaran. Melainkan, perlu dibentuk ekosistem pemerintahan yang kuat dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual dan moral dalam tata kelola.

"Ada empat pilar penting yang harus menjadi fondasi kita. Yakni, nilai-nilai kenabian—siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah, serta sinergi antara ulama, umaro, dan aghniya," ujar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, saat membuka Forum Perangkat Daerah Renstra tahun 2025–2029, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Jumat (2/5).

Ayep mengatakan, kegiatan FPD ini merupakan implementasi dari Instruksi Menteri Dalam Negeri, Nomor 2 Tahun 2025 tentang pedoman penyusunan RPJMD. Untuk itu Ia mengungkapkan, pembangunan tidak boleh bersifat eksklusif dan tersegmentasi. Pemerintah harus hadir untuk semua kalangan, termasuk kelompok masyarakat miskin."Jika keempat unsur ini, yaitu, ulama, umaro, aghniya, dan fuqoro, bersatu, maka cita-cita mewujudkan kesejahteraan akan menjadi nyata," ucapnya.

Ayep juga menekankan, pentingnya konektivitas antar perangkat daerah agar tidak ada program yang berjalan sendiri-sendiri. Artinya, semua harus saling terhubung, berkolaborasi, dan berjalan dalam satu frekuensi untuk memperkuat efektivitas pembangunan."Saya ingin agar apa yang kita bicarakan tidak hanya menjadi wacana, tetapi terbukti dalam implementasi nyata. Dari pengentasan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, hingga pelayanan publik yang adil dan merata," terangnya.

Dalam forum tersebut, ia juga menggarisbawahi pentingnya digitalisasi tata kelola pemerintahan, termasuk sistem persuratan dan pelayanan publik yang sesuai dengan standar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)."Ini Penting, untuk membangun efisiensi dan akuntabilitas birokrasi," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menyampaikan, bahwa Renstra Bappeda mengacu pada visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, serta menyesuaikan dengan program prioritas setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)."Forum ini, menjadi wadah untuk mengonsolidasikan seluruh masukan menjadi kebijakan makro pembangunan kota," jelasnya.

Asep juga menambahkan, bahwa perencanaan tematik menjadi pendekatan utama dalam penyusunan Renstra."Jadi, setiap SKPD  harus menyusun perencanaan lima tahunan yang sesuai dengan tupoksi masing-masing, baik di bidang perizinan, kebersihan, kesehatan, sosial, ketertiban, maupun ketenagakerjaan," pungkasnya. Arya