Realisasikan hasil investasi, perusahaan pengelola dana atau hedge fund asing, Albizia ASEAN Opportunities Fund melepas kepemilikan sahamnya di PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) atau pengelola Pizza Hut di Indonesia sebanyak 23,2 juta lembar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Albizia mencatatkan transaksi penjualan saham PZZA sebanyak 23,2 juta lembar pada 7 Januari 2025. Harga jual saham PZZA itu mencapai Rp203,05. Alhasil, Albizia meraup dana hasil penjualan saham PZZA sebanyak Rp4,71 miliar. Setelah menjual sahamnya, kepemilikan saham Albizia di PZZA pun menyusut. Sebelumnya, Albizia masuk ke dalam pemegang saham dengan porsi atas 5%.
Sebelum transaksi, Albizia menggenggam 168,14 juta lembar saham PZZA atau 5,56%. Setelah transaksi, kepemilikan saham Albizia di PZZA menjadi 144,93 juta lembar atau 4,8%. Sementara itu, berbalik arah dari Albizia, entitas investasi asal Singapura yang berbasis di Cayman Island, Pemberton Asian Opportunities Fund tercatat bergeliat memborong saham PZZA.
Pemberton Asian Opportunities Fund memborong 32 juta lembar saham PZZA pada 3 Januari 2024. Akhir tahun lalu, Pemberton Asian Opportunities Fund juga memborong 40 juta lembar saham PZZA, tepatnya pada 12 Desember 2024. Seiring dengan transaksi-transaksi pembelian saham PZZA, porsi kepemilikan saham Pemberton di PZZA kian meningkat.
Pada akhir tahun lalu, porsi kepemilikan saham Pemberton di PZZA masih di bawah 5% atau tepatnya 4,96%. Kini, porsi kepemilikan saham Pemberton di PZZA mencapai 8,01%. Adapun, pemegang saham pengendali PZZA saat ini adalah PT Sriboga Raturaya dengan porsi kepemilikan saham mencapai 64,79%.
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…