Lewat Seminar Gizi, Rumah Zakat, BKKBN dan Bumbu Bunda Elia Ikut Menurunkan Angka Stunting

Lewat Seminar Gizi, Rumah Zakat, BKKBN dan Bumbu Bunda Elia Ikut Menurunkan Angka Stunting
NERACA
Depok - Memperingati Hari Gizi Nasional, Rumah Zakat, BKKBN dan Bumbu Bunda Elia menggelar seminar gizi dan live cooking di 6 kota secara serempak pada Kamis (25/1). 6 kota tersebut diantaranya Depok, Banda Aceh, Sukabumi, Polewali Mandar dan Samarinda. Seminar gizi yang digelar di Kelurahan Ratu Jaya, Depok ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu yang antusias mengikuti jalannya seminar gizi tersebut. 
Adapun seminar gizi dihadiri Lia Amalia selaku Founder Bumbu Bunda Elia, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo Sp.OG, CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha, dan CEO Gizi Nusantara Esti NUrwanti Ph.D. Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengoptimalisasi bahan pangan yang ada di lingkungan sekitarnya agar menjadi asupan gizi bagi keluarga.
“Seminar ini merupakan bagian penting dari program pemberdayaan Rumah Zakat di bidang kesehatan terutama dalam upaya mewujudkan Desa Bebas Stunting. Sebelumnya Rumah Zakat juga sudah berkolaborasi bersama BKKBN dalam program, Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting. Semoga sinergi bersama Bumbu Bunda Elia ini akan semakin menguatkan tujuan kita bersama dalam upaya mewujudkan Indonesia bebas stunting,” tutur CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha.
Bebas Stunting
Hingga saat ini Rumah Zakat sudah mengelola 88 Desa Bebas Stunting yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. Desa Bebas Stunting adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk membebaskan anak Indonesia dari ancaman stunting. Sasaran program ini antara lain anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, dan juga ibu menyusui.
Adapun program yang diselenggarakan di Desa Bebas Stunting antara lain, sekolah kader gizi, dapur gizi umum, dan pendampinan khusus bayi di bawah dua tahun dengan resiko stunting dan ibu hamil dengan KEK (kekurangan Energi Kronis) yang berkolaborasi dengan BKKBN.
“Alhamdulillah dari program Desa Bebas Stunting ini, 80% bayi di bawah dua tahun lolos dari resiko stunting, dan 93% ibu hamil KEK dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal,” ungkap Irvan Nugraha.
Founder Bumbu Bunda Elia, Lia Amalia menyampaikan bahwa alasannya menggadeng Rumah Zakat lantaran kiprah dari Rumah Zakat yang bisa turun ke lapangan hingga ke pelosok dan membuat rumah gizi. "Makanya kita support dengan mengedukasi pembuatan mpasi," katanya. Ia pun berharap kolaborasi dengan Rumah Zakat bisa berlanjut ke seluruh desa yang mana angka stuntingnya masih tinggi. 

 

NERACA

Depok - Memperingati Hari Gizi Nasional, Rumah Zakat, BKKBN dan Bumbu Bunda Elia menggelar seminar gizi dan live cooking di 6 kota secara serempak pada Kamis (25/1). 6 kota tersebut diantaranya Depok, Banda Aceh, Sukabumi, Polewali Mandar dan Samarinda. Seminar gizi yang digelar di Kelurahan Ratu Jaya, Depok ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu yang antusias mengikuti jalannya seminar gizi tersebut. 

Adapun seminar gizi dihadiri Lia Amalia selaku Founder Bumbu Bunda Elia, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo Sp.OG, CEO Rumah Zakat Irvan Nugraha, dan CEO Gizi Nusantara Esti NUrwanti Ph.D. Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengoptimalisasi bahan pangan yang ada di lingkungan sekitarnya agar menjadi asupan gizi bagi keluarga.

“Seminar ini merupakan bagian penting dari program pemberdayaan Rumah Zakat di bidang kesehatan terutama dalam upaya mewujudkan Desa Bebas Stunting. Sebelumnya Rumah Zakat juga sudah berkolaborasi bersama BKKBN dalam program, Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting. Semoga sinergi bersama Bumbu Bunda Elia ini akan semakin menguatkan tujuan kita bersama dalam upaya mewujudkan Indonesia bebas stunting,” tutur CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha.

Bebas Stunting

Hingga saat ini Rumah Zakat sudah mengelola 88 Desa Bebas Stunting yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. Desa Bebas Stunting adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk membebaskan anak Indonesia dari ancaman stunting. Sasaran program ini antara lain anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, dan juga ibu menyusui.

Adapun program yang diselenggarakan di Desa Bebas Stunting antara lain, sekolah kader gizi, dapur gizi umum, dan pendampinan khusus bayi di bawah dua tahun dengan resiko stunting dan ibu hamil dengan KEK (kekurangan Energi Kronis) yang berkolaborasi dengan BKKBN.

“Alhamdulillah dari program Desa Bebas Stunting ini, 80% bayi di bawah dua tahun lolos dari resiko stunting, dan 93% ibu hamil KEK dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal,” ungkap Irvan Nugraha.

Founder Bumbu Bunda Elia, Lia Amalia menyampaikan bahwa alasannya menggadeng Rumah Zakat lantaran kiprah dari Rumah Zakat yang bisa turun ke lapangan hingga ke pelosok dan membuat rumah gizi. "Makanya kita support dengan mengedukasi pembuatan mpasi," katanya. Ia pun berharap kolaborasi dengan Rumah Zakat bisa berlanjut ke seluruh desa yang mana angka stuntingnya masih tinggi. 

BERITA TERKAIT

Kinerja SIG Kuartal I/2025, Penjualan Regional Meningkat dan Perkuat Pasar Ekspor

  NERACA Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2025. Dari…

Perkuat Pangsa Pasar Eksternal dan Diversifikasi Produk, WSBP Catatkan NKB Rp295,35 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan nilai perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar…

19 Ribu Debitur UMKM Telah Dihapustagih Utangnya

19 Ribu Debitur UMKM Telah Dihapustagih Utangnya  NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah Maman Abdurrahman mengatakan bahwa per…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kinerja SIG Kuartal I/2025, Penjualan Regional Meningkat dan Perkuat Pasar Ekspor

  NERACA Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2025. Dari…

Perkuat Pangsa Pasar Eksternal dan Diversifikasi Produk, WSBP Catatkan NKB Rp295,35 Miliar

  NERACA Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) mencatatkan nilai perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar…

19 Ribu Debitur UMKM Telah Dihapustagih Utangnya

19 Ribu Debitur UMKM Telah Dihapustagih Utangnya  NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah Maman Abdurrahman mengatakan bahwa per…