NERACA
Jakarta – Di tahun 2024, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp3,1 triliun dan laba bersih Rp115 miliar atau sekitar 3,5%-3,6%. Target tersebut seiring dengan pembukaan toko baru,”Target pendapatan atau omzet pada 2024 naik menjadi Rp3,1 triliun seiring dengan pembukaan 4 toko baru,”kata Direktur DEPO, Irwan Erawan Noer di Jakarta, kemarin.
Saat ini, DEPO sudah mengoperasikan 13 gerai Depo Bangunan. Gerai terbaru beroperasi pada November 2023 di Rajawali, Surabaya, Jawa Timur. Sejumlah 4 gerai baru yang akan dibuka pada tahun depan berlokasi di Rungkut, Surabaya yang diharapkan beroperasi pada kuartal III/2023, serta 3 gerai lainnya di Depok, Palembang, dan Jakarta Selatan yang mulai beroperasi pada kuartal IV/2024.
Pada 2023, perseroan menargetkan pendapatan Rp2,73 triliun dengan estimasi laba bersih Rp95 miliar. Pendapatan pada 2023 diperkirakan hampir serupa seperti 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Secara berturut-turut pendapatan DEPO pada 2020-2022 senilai Rp2,44 triliun, Rp2,32 triliun, dan Rp2,56 triliun. "Kami melihat penjualan mulai pulih seperti sebelum pandemi Covid-19, dan kami mengambil momentum dengan membuka toko baru," imbuhnya.
Kata Irwan, pada 2024 DEPO mengalokasikan belanja modal (capex) Rp259,6 miliar. Sekitar 56% untuk konstruksi, 28% pembelian tanah dan bangunan, serta 15% dukungan operasional. Alokasi capex turun dari 2023 sebesar Rp316,3 miliar, yang 75% digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan, dan sisanya untuk konstruksi.
Menurutnya, capex pada 2024 lebih banyak untuk konstruksi seiring dengan rencana pembukaan toko baru. Adapun, tahun ini capex lebih banyak untuk akuisisi lahan dan bagunan. Per kuartal III/2023 realisasi capex mencapai Rp209 miliar. Salah satu sumber capex ialah pinjaman.
Disampaikan Irwan, perseroan di tahun depan juga berkomitmen memberikan nilai dan apresiasi kepada pemegang saham. Namun, dengan adanya kebutuhan capex yang besar, perseroan akan menghitung potensi dividen dengan lebih cermat. "Perseroan tetap memiliki komitmen membagikan dividen seperti dalam prospektus IPO. Dividen kita prioritaskan dengn perhitungan yang lebih matang karena kebutuhan capex tinggi. Tentunya kami mendahulukan ekspansi perseroan," jelasnya.
DEPO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,97 triliun per September 2023, meningkat sebanyak 5,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat Rp1,87 triliun. Penjualan bersih per kuartal III/2023 berasal dari bahan bangunan Rp1,18 triliun, bahan finishing Rp747,71 miliar, dan lain-lain Rp44,28 miliar.
Perseroan juga membukukan kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp1,61 triliun per kuartal III/2023. Angka tersebut naik dibandingkan Rp1,54 triliun per September 2022. Namun, laba bruto DEPO masih naik menjadi Rp363,36 miliar dari sebelumnya Rp338,71 miliar. Laba emiten ritel bahan bangunan tersebut mencapai Rp60,84 miliar per September 2023. Laba bersih DEPO naik tipis 0,64% dari sebelumnya Rp60,45 miliar.
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…
Bicara soal bisnis kecantikan, nama-nama seperti Nature Republic, Banana Boat, hingga Freeman mungkin sudah tidak asing di telinga. Tapi pernahkah…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih penghargaan Global Brand Awards 2025 dari Global Brands Magazine, sebuah majalah…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi maupun penjualan batu bara tidak mengalami perubahan dari…